"Pastinya mau terus pakai media sosial, ini kan harus dimanfaatkan. Sekalian promosi (KRL) juga kan?" kata Yudi diiringi tawa saat ditemui di kantornya di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Rabu (8/10/2014).
Kepada Kompas.com, ia mengaku senang dan bersyukur atas ketenarannya. Meskipun pada awalnya ia tak menyangka dibicarakan orang hingga seheboh saat ini, dengan memanfaatkan media sosial, ia yakin dapat membawa nama institusi tempat ia bekerja menjadi lebih baik.
Ia berharap, semakin banyak orang tertarik menggunakan transportasi umum dan memasang iklan di gerbong kereta. Menurut dia, kehebohan pengguna media sosial didasari oleh seragam yang dikenakannya.
"Banyak orang good looking, tetapi karena saya pakai seragam jadi terlihat beda, di luar kebiasaan, makanya jadi heboh," kata pria beranak satu itu. Yudi mengatakan, tindakan mengunggah foto di media sosial pada awalnya hanya untuk konsumsi pribadi. Walau demikian, Yudi tidak munafik bahwa ia juga ingin dilihat oleh banyak orang.
Namun, ternyata, foto-foto yang diunggahnya justru mendapatkan respons positif. Berkali-kali fotonya diunggah ulang oleh pengguna media sosial. Efek viral ini berlanjut sehingga akhirnya menimbulkan kehebohan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.