Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghuni Rusun Tipar Cakung Ditantang Laporkan Makelar Jual Beli

Kompas.com - 10/10/2014, 16:47 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Selain menegakan aturan, pihak pengelola memakai momen penertiban penghuni yang melanggar di Rusun Tipar Cakung, untuk membongkar praktik jual beli rusun di sana. Pengelola berharap, penghuni yang "sakit hati" akan bernyanyi mengadukan siapa saja oknum yang terlibat praktik ilegal tersebut.

Kepala Unit Pengelola Rusun Wilayah III DKI Sayid Ali mengatakan, dirinya berharap para penghuni yang mengetahui adanya tindakan tersebut untuk melaporkan hal tersebut. Sayid juga mempersilakan, penghuni membawa masalah itu kepada aparat hukum.

"Kalau ada dia bilang begitu, lapor ke polisi biar terbuka. Saya menertibkan ini pengen tahu, biar mereka penghuni ini ngoceh, siapa yang katanya-katanya mereka dengar dia bermain," kata Sayid, kepada Kompas.com, Jumat (10/10/2014).

Sayid mengatakan, siapapun oknum yang memperjualbelikan, tentu mendapatkan sanksi. Baik itu merupakan pegawai negeri sipil DKI atau pun warga umum.

"Kalau dia PNS ya laporin ke inspektorat, kalau orang biasa laporin ke polisi. Karena berarti mereka menjual belikan aset Pemda DKI kan," ujar Sayid.

Menurut dia, tujuan utama penertiban agar mereka yang menunggak sewa, berstatus pengontrak, dan pelanggar lainnya dapat meninggalkan rusun. Dia menyatakan, upaya ini agar rusun dapat ditempati warga yang membutuhkan.

"Yang menunggu ini banyak. Tapi kita keterbatasan unit. Makanya yang sewanya (nunggak) itu kita tertibkan, kita putuskan mata rantainya, supaya yang menunggu ini bisa segera masuk," ujar Sayid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Megapolitan
Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Megapolitan
Pedagang Siomay di Kebayoran Berkurban Tiap Tahun, Patungan Rp 3,5 Juta untuk Beli Sapi

Pedagang Siomay di Kebayoran Berkurban Tiap Tahun, Patungan Rp 3,5 Juta untuk Beli Sapi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com