Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merayakan Kembalinya Ruang Publik

Kompas.com - 13/10/2014, 13:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Matahari bersinar terik di Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (11/10) pagi. Namun, hal itu tak menyurutkan minat warga menyaksikan peresmian Taman Putra Putri. Mereka merayakan kembalinya ruang publik ini.

”Pasti banyak orang akan pakai taman ini untuk olahraga. Selama ini, kami harus menyewa tempat di mal untuk olahraga,” kata Josef Mangondow, Ketua RW 006 Kelurahan Pluit.

Olahraga memang kegiatan rutin warga RW 006 Pluit. Josef mencatat, ada empat kelompok senam pagi yang rutin menyewa tempat di pelataran mal. Belum lagi individu yang saban hari berjalan pagi keliling kompleks atau memutari pusat perbelanjaan raksasa di kelurahan itu.

Keberadaan taman ini lantas menjadi pilihan bagi warga yang membutuhkan ruang publik untuk kegiatan mereka.

Hal serupa disampaikan Ketua RW 005 Pluit, Ahok. Dia mengatakan, kegiatan olahraga di taman banyak dilakukan warga setelah Taman Waduk Pluit mulai beroperasi pertengahan tahun ini. ”Taman ini menjadi tempat olahraga yang mengasyikkan untuk warga. Apalagi, di Taman Waduk Pluit ada lapangan basket, lapangan futsal, dan jogging track. Taman Putra Putri juga bisa menjadi alternatif tempat olahraga warga,” ujarnya.

Di Taman Putra Putri seluas 3,3 hektar ini tersedia jogging track dan area batu refleksi. Taman ini akan dipercantik dengan dua patung, yakni patung putri berwarna merah dan patung putra berwarna putih. Keduanya tengah menari dengan aksesori topeng Betawi.

Sebenarnya, Taman Putra Putri bukanlah taman baru bagi warga setempat. ”Sudah lama taman ini ada. Sampai tahun 1990-an, taman masih berfungsi,” kata Josef.

Pada awal 2000-an, mulai ada sejumlah orang yang memakai kekuatan mereka menjadikan taman sebagai tempat usaha. Wajah taman Putra Putri pun lantas beralih menjadi tempat usaha.

Hingga sekitar 14 tahun berselang, Pemprov DKI Jakarta hendak mengembalikan fungsi taman dengan merevitalisasi sejumlah lahan taman yang terokupasi. Salah satunya Taman Putra Putri. Perlu waktu sekitar satu tahun untuk mempersiapkan tempat ini.

”Pembebasan lahan adalah proses tersulit dan terpanjang dari revitalisasi taman ini. Kalau membangun fisik taman perlu waktu 2,5 bulan saja,” kata Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Budi Karya Sumadi, Sabtu.
Peran Jakpro

Budi mengatakan, tanah yang digunakan Taman Putra Putri merupakan tanah PT Jakpro yang terbengkalai sejak lama. Gara-gara tanah yang tidak terawat, PT Jakpro harus merogoh lebih dari Rp 8 miliar untuk revitalisasi taman.

Kini, Taman Putra Putri kembali ceria. Area yang memanjang sekitar 1 km ini mulai terbuka. Ada sejumlah pohon yang ditanam di situ antara lain tabebuia, pule, flamboyan, ketapang kencana, dan lontar. Saat ini pohon-pohon ini memang belum memberikan kesejukan karena belum memiliki tajuk.

Taman ini juga mudah terjangkau kendaraan umum karena terletak tepat di belakang Halte Transjakarta Penjaringan. Halte ini disinggahi dua koridor transjakarta, yakni Koridor IX Pluit-Pinangranti dan Koridor XII Pluit-Tanjung Priok.

Warga meyakini, areal ini tak hanya berfungsi sebagai taman juga menekan ekses banjir ke perumahan. Sejak taman beralih fungsi, banjir makin parah. ”Pada 2012, rumah kami kebanjiran selama 9 hari dengan tinggi air 1,5–2 meter. Biasanya, hanya sekitar 5 hari dengan ketinggian air 1 meter,” kata Josef. (ART)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com