Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Dikelola BPJS, Peserta KJS Bisa Berobat di Luar Kota

Kompas.com - 15/10/2014, 13:15 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejak Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) diresmikan pada 1 Januari 2014 lalu, Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang merupakan salah satu program andalan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ikut dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Lantas, bagaimana pelaksanaan KJS kini?

Kepala Departemen Humas BPJS Kesehatan Irfan Humaidi mengatakan, setelah ada JKN, maka tidak ada lagi KJS. Namun, sistem seleksi kepesertaan dan pembiayaan premi tetap dilakukan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

"Sebetulnya sama saja karena Dinas Kesehatan DKI masih mengontrol, tetapi semuanya sudah dikelola oleh BPJS," kata dia, Selasa (14/10/2014).

Ia menjelaskan, karena preminya dibayarkan oleh pemerintah, peserta KJS perlu diseleksi terlebih dahulu saat akan mendaftar. Peserta harus dipastikan apakah mereka benar berasal dari keluarga ekonomi rendah atau tidak.

Sejak dikelola oleh BPJS, menurut Irfan, ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh pemilik KJS. Pertama, subsidi silang premi JKN bisa dilakukan dengan skala nasional, tidak hanya satu provinsi, di DKI Jakarta.

"Dengan begini, jika ada orang Jakarta yang sakit, bisa dibantu oleh orang Papua. Begitu pula sebaliknya. Semangat kegotongroyongannya ini lebih terasa," papar Irfan.

Selain itu, karena berskala nasional, jika sedang berada di luar kota, pemilik dari KJS yang sudah diganti menjadi JKN bisa mendapatkan pelayanan kesehatan di mana pun. Irfan mengatakan, BPJS juga membuat sistem rujukan KJS lebih tertata.

"Dulu kan awal-awal semua langsung ke rumah sakit, itu yang bikin penuh dan semuanya enggak dapat pelayanan. Sekarang sistem rujukan berjenjang sudah berjalan dengan baik," tutur dia.

Sistem rujukan berjenjang dimulai dari puskesmas atau dokter praktik/klinik, rumah sakit tipe D dan C, kemudian ke rumah sakit tipe B dan A. Kecuali untuk gawat darurat, pelayanan bisa dimulai dari jenjang apa saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com