Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Majelis Hakim Ketuk Palu, Penggugat Ibu 90 Tahun Bergegas Pulang

Kompas.com - 30/10/2014, 16:16 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Sidang putusan perkara perdata kasus sengketa tanah antara Fatimah (90) dan Nurhakim (72), Kamis (30/10/2014) pagi ini, berakhir dengan kemenangan di pihak Fatimah. Nurhakim yang menghadiri sidang tersebut terlihat mulai meninggalkan ruang pengadilan tanpa memberi komentar apa pun.

Pantauan Kompas.com, persis seusai Ketua Majelis Hakim Bambang Krismawan mengetuk palu menutup sidang, Nurhakim menuju pintu keluar yang tidak terlalu jauh dari tempatnya duduk. Sepanjang sidang, Nurhakim terlihat hanya terdiam dan tidak berbicara dengan siapa pun.

Pada saat itu, para pewarta langsung mendekati Fatimah bersama anak-anaknya, yang sedang saling merangkul mengucapkan selamat. [Baca: Penggugat Fatimah: Saya Tidak Terima Keputusan Hakim]

Sementara itu, penggugat, menurut informasi dari petugas keamanan di ruang pengadilan, dia bersama anaknya yang diajak ke pengadilan sudah dalam perjalanan pulang ke rumahnya.

Fatimah yang mengetahui bahwa tidak harus pergi dari rumah yang ditempati selama 27 tahun dan membayar Rp 1 miliar merasa lega. Dia pun mengisyaratkan bagi menantu dan anaknya, Nurhakim serta Nurhana, untuk datang menemuinya dan meminta maaf. [Baca: Menangi Gugatan, Nenek Fatimah Bersedia Maafkan Anaknya]

"Ya kalau dia (menantu dan anaknya) mau datang ke rumah, minta maaf, ya saya maafin," ujar Fatimah kepada Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com