Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Yang Saya Tahu, Penyebar Fitnah Itu Jadi Alasnya Neraka

Kompas.com - 30/10/2014, 17:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyayangkan fitnah-fitnah yang ditujukan kepadanya. Menurut dia, fitnah tersebut dilakukan oleh orang-orang politik.

Pria yang akrab disapa Ahok itu mencontohkan masalah makanan jemaah haji dari Jakarta. Menurut dia, Pemprov DKI sudah mengajukan penambahan ransum untuk jemaah haji. Namun, oleh Kementerian Agama, surat Pemprov DKI tidak juga direspons hingga saat ini.

"Lalu digosipin, ini pasti gara-gara gubernur kafir. Yang saya tahu, waktu saya sekolah Islam, orang menyebarkan fitnah, orang munafik, itu jadi alasnya neraka. Itu yang terjadi di kita. Terlalu banyak orang politik yang ngomong seenaknya," kata Basuki dalam acara silaturahim ulama dan umara, di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (29/10/2014).

Belakangan ini, kata Basuki, dia disebut-sebut sebagai orang yang memberi perintah untuk meruntuhkan Masjid Amir Hamzah di Kompleks Taman Ismail Marzuki. Padahal, masjid tersebut dirobohkan karena sudah tua, dan masjid akan dibangun dengan ukuran lebih besar.

"Ada yang di daerah Menteng, yang robohin itu pemiliknya, yang kerja sama dengan hotel. Mana saya tahu. Saya lagi yang kena," ujar Basuki sambil terkekeh.

Hal yang sama terjadi pada mushala di Jakarta Timur, yang dibangun untuk PNS DKI. Namun, saat tanah tersebut akan digunakan untuk membangun rumah susun, hal tersebut lalu dijadikan senjata untuk menyerang Joko Widodo.

"Kemarin nyerangnya bukan saya, melainkan Pak Jokowi, 'Hebertus' Joko Widodo. Jadi, Joko Widodo ini turunan Tionghoa plus Katolik. Udah Pak Jokowi jadi Presiden, saya lagi, pakai lagu yang lama," ujarnya.

"Model-model seperti ini bagian dari politik. Saya sudah kenyang hadapi kayak begitu di Belitung Timur," ucapnya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com