Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang KA: Jonan Masih Punya Utang ke Warga Jakarta

Kompas.com - 31/10/2014, 14:27 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Para pengguna moda transportasi kereta api berharap banyak pada Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Seorang penumpang commuter line, Eka, berharap bukan semua orang di Indonesia bisa menikmati layanan kereta api.

"Nggak hanya Pulau Jawa dan Sumatra, di pulau lain, kalau tanahnya bisa dilalui kereta ya dibangun keretalah, Pak. Kereta itu kan transportasi terjangkau ya," kata Eka yang sering ditugaskan ke kota lain di Indonesia, kepada Kompas.com di Stasiun Pondok Cina, Jumat (31/10/2014).

Eka ingin Jonan bisa menyetarakan kondisi perkeretaapian yang ada di luar Jawa seperti kereta api di Pulau Jawa. "Transportasi kereta di Jawa sudah oke. Saya beberapa kali ke Jogja, Semarang, dan Surabaya naik kereta," kata Eka.

Guntur, pengguna kereta lainnya, juga memiliki harapan lain pada Jonan. Menurut Guntur, Jonan adalah sosok tepat yang ia harapkan bisa bersikap tegas saat berhubungan DPR. "Harus tegas karena kalau bersekongkol justru bahaya," kata Guntur.

Lain halnya dengan Karina, karyawan di kawasan Kuningan yang juga pengguna setia kereta. Ia tidak memupuk harapan muluk kepada mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia itu.

Dia hanya berharap Jonan tidak melupakan commuter line. "Selesain dulu jadwal kereta, Pak, baru silakan urus yang lain-lain. Istilahnya, dia masih punya utang pada kami, warga Jakarta," kata Karina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com