"Tadi malam, saya pulang pukul 09.00 dari Balai Kota, rapat UMP belum juga selesai. Buruh harusnya bisa menerima ya, tetapi mereka masih ngotot saja mau (komponen) nonton di bioskop. Ya enggak bisa, dong," kata Basuki kesal, di Balai Kota DKI, Rabu (5/11/2014).
Komponen tiket menonton di bioskop itu merupakan tuntutan buruh pengganti komponen rekreasi tiket Monas dan Taman Mini Indonesia Indah. Nilai tuntutannya mencapai Rp 150.000.
Menurut Basuki, kini buruh semakin pintar untuk mencari celah mengubah nilai komponen hingga tuntutannya terpenuhi, yakni UMP senilai Rp 3,7 juta. Pria yang akrab disapa Ahok itu juga merasa kesal karena buruh tidak menerima buah dalam komponen KHL (kebutuhan hidup layak) berupa pisang dan pepaya. Buruh menilai, KHL dapat turun karena hanya mendapatkan komponen untuk buah berupa pepaya dan pisang.
"Mereka sudah sadar, Pemprov DKI bakal ngotot memutuskan UMP tidak jauh dari nilai KHL. Nah, kalau UMP sekarang hanya ditambah inflasi 10 persen, jadi kalau KHL-nya Rp 2.400.000 ditambah 10 persen, ya UMP-nya Rp 2.700.000. Buruh sekarang pintar, mereka lagi dorong nilai KHL itu Rp 2.700.000," kata Basuki.
Adapun survei KHL yang ditetapkan untuk bulan Oktober menunjukkan angka Rp 2.448.000. Besaran KHL itu akan menentukan besaran UMP DKI 2015 mendatang. Basuki memprediksi, nilai UMP DKI 2015 mengalami sedikit peningkatan dari KHL, yakni sekitar Rp 2.700.000.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.