Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Kebakaran di Tanjung Duren Sementara Tinggal di Tenda

Kompas.com - 13/11/2014, 17:21 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran yang terjadi di RT 14 RW 05, Tanjung Duren Selatan, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Kamis (13/11/2014), mengakibatkan sebagian warga kehilangan tempat tinggal. Mereka yang tidak bisa menumpang ke tempat kerabat dan saudara akhirnya tinggal sementara menggunakan tenda.

"Ini tendanya. Sudah ada listrik, air bersih juga buat bersih-bersih," kata Ketua RT 14 Budiman sambil memperlihatkan dua tenda yang masih dibangun.

Terdapat dua tenda yang di dalamnya terlihat kosong karena warga masih sibuk membereskan rumahnya yang terbakar. Mereka juga mencari harta benda yang masih bisa diselamatkan. [Baca: "Pemadam Dipanggil, tetapi Enggak Mau, Katanya Takut Mati"]

Warga telah mendapatkan pemberitahuan bahwa ada tenda yang bisa digunakan. Tenda tersebut berada tidak jauh dari tempat terjadinya kebakaran, yakni di lapangan voli Delima, RW 05.

Selain bantuan tenda, warga juga mendapatkan bantuan makanan berupa nasi bungkus dari Palang Merah Indonesia (PMI) dan dari Kecamatan Grogol Petamburan. PT Palyja juga menyumbangkan airnya untuk dipakai warga. [Baca: Baru Sepekan di Jakarta, Yanti Meninggal Terbakar di Rumah Kontrakan]

Kebakaran terjadi sekitar pukul 07.30 WIB. Sumber api diduga berasal dari lantai dua rumah kontrakan milik warga, Mamat. Di lantai dua, ada seorang perempuan bernama Yanti yang mengontrak di sana. Dia meninggal dalam kebakaran ini.

Saat kebakaran terjadi, kata Budiman, Yanti tengah tertidur pulas di kamar kontrakannya yang berada di lantai dua. Rumah tersebut berbahan dasar kayu sehingga saat kebakaran terjadi, api dengan cepat menjalar ke seluruh isi rumah.

Sebelumnya, sudah ada seorang warga yang membangunkan Yanti, yakni Novi (28), warga sekitar. Menurut Novi, Yanti telah dibangunkan dan, mereka sempat berbincang.

"Dia (Yanti) sudah bangun pukul 05.30 WIB. Saya bangunkan dia, ada ngobrol sebentar. Tetapi pas saya tinggal, kayaknya dia tidur lagi," ucap Novi.

Saat kebakaran, warga panik dan berusaha menyelamatkan harta bendanya. Sedangkan Yanti yang diduga berada di rumah kontrakannya itu tidak bisa diselamatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com