"Itu banyak sekali PNS terpaksa seperti lurah, camat, itu kadang-kadang harus menipu-nipu uang untuk sumbangan dana operasional dan itu kadang diperas oknum LSM dan oknum jaksa, maka ini yang harus kita stop," kata Basuki di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Kamis (20/11/2014) malam.
Dalam memperbaiki budaya kerja di lingkungan pegawai negeri, Ahok mengingin ke depan ada rekonsiliasi nasional. Menurut dia, banyak PNS dilingkungannya ingin berhenti bermain-main dengan anggaran.
"Padahal untuk kesalahan administrasi hampir semua PNS melakukan, karena dia enggak cukup uang dan dia enggak bisa lakukan itu. Itu yang saya katakan kepada presiden Pak Jokowi anda harus cari Jaksa agung yang ngerti yang berani stop," ungkapnya.
Dikatakan dia, bila masih ada oknum jaksa yang masih berani memeras camat dan lurah karena dosa lama, Ahok akan memimpin demo.
"Saya akan katakan pada jaksanya, bisa enggak kamu buktikan harta kamu dari mana? Kalau kamu sendiri enggak bersih mari kita rekonsiliasi. Itu yang kita butuhkan," ungkapnya.
Terkait hal tersebut, Ahok mengatakan bahwa dirinya pernah berbicara kepada Presiden Joko Widodo bahwa harus ada jaksa agung yang bisa menghentikan aksi segelintir jaksa yang tidak terpuji sehingga PNS sulit keluar dari lubang dosa.
"Saya katakan kepada presiden, Pak Jokowi, anda harus cari jaksa agung yang ngerti yang berani stop," ujarnya. (Adi Suhendi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.