Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendamping Ahok Baiknya Jangan yang Meledak-ledak

Kompas.com - 23/11/2014, 08:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Jakarta Public Service (JPS) Mohammad Syaiful Jihad menilai, pendamping Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), semestinya memiliki karakter berbeda dengan gubernurnya.

"Calon wakil gubernur pendamping Ahok sebaiknya memiliki karakter berbeda dari Ahok yang cenderung meledak-ledak, ekspresif atau bahkan menabrak norma etika. Pendampingnya harus lebih kalem, santun dan yang penting mampu membantu menerjemahkan kemauan Ahok dalam kebijakan tentunya tanpa melanggar RPJMD 2013-2017," ujar Syaiful, Sabtu (22/11/14).

Menurut dia, dukungan pihak DPRD DKI merupakan suatu hal yang penting guna menjalankan roda pemerintahan daerah.

"Jika melihat konstalasi politik saat ini, khususnya dibutuhkannya dukungan dari DPRD DKI dalam menjalankan roda pemerintahan daerah, bisa jadi Ahok akan memilih politisi dari PDI-P atau setidaknya yang direkomendasikan PDI-P sebagai wagubnya. Ini juga dilihat dari masifnya PDI-P mendukung Ahok sebagai Gubernur di tengah pro-kontra DPRD DKI terkait pelantikan Gubernur DKI beberapa waktu lalu," ungkap Syaiful.

Namun, di sisi lain, ia melihat satu sosok yang diprediksi cocok untuk mendampingi Ahok. Menurut dia, sosok Sekda saat ini pantas untuk mendampingi Ahok.

"Saefullah termasuk kesayangan Ahok semenjak Wali Kota Jakarta Pusat dan teruji loyalitasnya di mata Ahok. Ditambah lagi, hal itu semakin terlihat saat Saefullah menjadi Sekda dan benar-benar pasang badan buat Ahok. Pasang badan dalam artian tetap konsisten, loyal dan berdedikasi tinggi," ujar Syaiful.

Selain itu, yang kedua, menurut dia, sosok Saefullah menjadi representasi masyarakat Betawi sekaligus menjadi jembatan komunikasi yang baik.

"Yang kedua, di mata Ahok, Saefullah bisa menjadi representasi masyarakat Betawi dan dianggap bisa menjadi jembatan komunikasi umat Islam yang sering dianggap berseberangan dengan ahok," paparnya.

Kendati demikian, yang lebih penting, kata dia, siapapun yang menjadi Wagub nantinya harus dapat mewujudkan visi dan misi menjadikan Jakarta menjadi lebih baik lagi. Khususnya terkait dengan pelayanan masyarakat. Atau dengan kata lain, konsentrasikan wagub dalam peningkatan pelayanan publik," tutup Syaiful. (Rendy Sadikin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com