Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buku Kir Asli Bocor, Data Dipalsu

Kompas.com - 28/11/2014, 21:59 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah buku kir yang beredar di DKI Jakarta diduga asli dan berasal dari luar daerah. Buku ini dimanfaatkan pemalsu izin kir dengan menambahkan data uji mekanik, berikut stiker, pelat, dan stempel palsu. Cara ini menjadi celah bagi pemilik kendaraan untuk mengelabui petugas seolah-olah mereka telah mengantongi izin jalan.

Kepala Satuan Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor Ujung Menteng, Jakarta Timur, Joko Santoso, Kamis (27/11), mengatakan, kasus pemalsuan izin kir yang diungkap Polres Metro Jaktim, Mei 2014, jadi contoh. ”Buku kir-nya asli, tetapi pengisian data bukan oleh petugas dinas perhubungan,” ujarnya.

Buku kir pada kasus itu, kata Joko, dipastikan asli berdasarkan nomor seri dan tanda pengaman yang dapat dilihat dengan sinar ultraviolet. Namun, sesuai nomor serinya, buku itu seharusnya beredar untuk wilayah Sumatera, bukan untuk DKI Jakarta.

Pada kasus terakhir yang diungkap Polda Metro Jaya, Rabu, sepuluh buku yang telah diisi dipastikan asli. Data yang diisikan pada lembar-lembar awal, termasuk tanggal dan catatan uji mekanik, sesuai dengan database Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Namun, data pada lembar ketiga dan keempat palsu karena tak ditemukan dalam sistem.

Selain memalsukan data uji mekanik, pelaku memalsukan stiker yang ditempel di bodi kendaraan. ”Nomor serinya tidak berlubang sebagaimana stiker kelaikan jalan yang asli,” ujar Joko.

Komplotan diduga bagian dari jaringan yang lebih besar. Salah seorang tersangka, BN, mengungkapkan, buku kir itu ia dapatkan dari orang lain.

Namun, ia tidak mengungkapkan siapa orang tersebut. ”Kita-kita ini sudah terima jadi. Tidak tahu dari mana,” katanya di Polda Metro Jaya saat ditanya asal buku kir yang mereka gunakan.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, polisi masih memburu anggota lain komplotan ini dan menyelidiki dari mana para tersangka mendapat dokumen kir.

Rikwanto menyatakan, pihaknya masih berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI untuk mendata kendaraan-kendaraan tak laik jalan dengan dokumen kir palsu. ”Daftar nomor polisi kendaraan yang memakai kir palsu itu tengah didata,” ujarnya.

Rikwanto menegaskan, semua kendaraan tak lain jalan yang masih berkeliaran di jalan harus dikandangkan.

Praktik calo

Praktik calo dalam uji kendaraan bermotor seakan tidak pernah hilang. Calo selalu menjadi jalan keluar saat kendaraan yang digunakan tak lolos uji.

Sopir bus trayek Pulogadung-Ciputat, Lindun (51), misalnya, mengatakan, mobil yang ia gunakan selalu menggunakan calo saat uji kir. Lindun mengakui, mobil yang ia kemudikan hampir mustahil lolos uji kir.

”Lampu sein pecah, spidometer tidak jalan, dan knalpot berasap. Jadi, bagaimana bisa lolos? Tetapi, yang urus bukan saya karena saya cuma pengemudi. Katanya bisa sampai Rp 1 juta (biayanya),” ucapnya.

Senada dengan Lindu, Hendra (41), pengemudi mobil boks, mengatakan, selain kemungkinan lolos lebih besar, menggunakan calo juga bisa lebih cepat saat mengurus kir. Untuk uji kir mobil boks, ia ditawari biaya Rp 500.000 agar izin layak jalannya bisa keluar cepat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Megapolitan
Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Megapolitan
Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Megapolitan
Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Megapolitan
Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Megapolitan
Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com