Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamera Dede Simpan Kenangan Terakhir Korban Tabrak Lari di Cipularang

Kompas.com - 03/12/2014, 12:45 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebuah kamera kecil, GoPro, menyimpan kenangan terakhir dari mendiang Fathkun Nadjib (50), pemimpin klub offroad Jelajah Tanah Air (Jelata) yang menjadi korban tabrak lari di Kilometer 97+400 Tol Cipularang, Desa Gunung Hejo, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, Sabtu (29/11/2014) malam.

Kamera itu memotret berbagai momen pria yang akrab disapa Pakde Nadjib bersama keluarganya.

Seorang kerabat korban, Krisna, mengatakan, kamera itu adalah milik putra Nadjib, Yusuf Ramdhan atau Dede (27). Dede merupakan orang pertama yang melihat jelas kejadian tragis ayahnya itu.

"Dede memang suka fotografi. Dia merekam dan memotret setiap momen," kata Krisna di rumah korban, Jalan H Mu'in, Depok, Selasa (2/12/2014) malam.

Kamera GoPro itu sendiri baru dibeli hari Jumat atau sehari sebelum kejadian tragis merenggut nyawa Nadjib. Saat membeli itu, Nadjib menemani Dede hingga GoPro menjadi hak milik anak semata wayangnya tersebut.

Hari Sabtu, korban bersama istri, anak, dan keponakan perempuannya menghadiri undangan di Bandung. Dede tak lupa membawa GoPro terbarunya.

Cukup banyak momen diabadikan pada hari itu, termasuk saat sang ayah menolong pengendara yang terjepit di dalam mobil di Tol Cipularang.

"Ada foto terakhir Om Nadjib sama keluarga di mobil. Dede juga share di Path foto makan bersama Om Nadjib hari itu," tutur Krisna.

Krisna mengatakan, Sabtu malam saat kejadian, Nadjib bermaksud membantu sopir yang tergencet. Dengan maksud mrngabadikan momen, Dede merekam bantuan sang ayah.

Belum lama Dede merekam, mobil berkecepatan tinggi menghantam Nadjib hingga terbujur di atas aspal.

"Dede juga sempat jatuh kan pas ngerekam Om Nadjib. Dede luka luarnya cukup parah dibandingkan almarhum," kata dia.

Setelah itu, tambah dia, Dede yang masih dalam kondisi shock dibawa ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan. Saat di rumah sakit, Dede memberikan GoPro dan hasil rekaman kejadian kepada kerabatnya, Eko Prabowo.

Eko pun segera mengunggah baik foto maupun video ke beberapa akun. Mereka juga meminta bantuan beberapa komunitas untuk mencari pelaku tabrak lari yang kini dalam daftar pencarian polisi.

"Sampai screenshot dan rekaman satu detik dengan kapasitas besar juga di-share ke mana pun itu," ujar dia.

Komunitas "offroad" siap cari pelaku

Dalam mencari pelaku tabrak lari, komunitas Jelata sudah bergerak menyusuri daerah Jawa Barat. Krisna menuturkan, komunitas Jelata mencari mobil dengan ciri-ciri yang disebutkan salah seorang saksi lewat media Kaskus.

"Banyak yang sudah sebutkan ciri. Utamanya spion kiri patah, itu lagi dicari ke bengkel-bengkel. Sudah ada tim khusus," kata dia.

Meski begitu, pihak keluarga dan kerabat mengaku ikhlas atas kepergian penggila offroad itu. Terkait pencarian pelaku dan penanganan kecelakaan malam itu, mereka menyerahkan kepada pihak kepolisian.

"Itu ranah hukum semua serahkan ke polisi," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com