Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Beberkan Kriteria Lurah yang Bisa Dapat Gaji Rp 25 Juta

Kompas.com - 19/12/2014, 14:41 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama berencana meningkatkan gaji para lurah hingga Rp 25 juta per bulan demi peningkatan pelayanan terhadap masyarakat. Kendati demikian, gaji itu bisa dicapai dengan poin-poin indikator kinerja yang terpenuhi.

"Lurah, camat, enggak boleh menilep anggaran. Misalnya, ada warga mengurus surat pembangunan rumah, oknum lurah minta 0,5 persen sampai 1 persen dari NJOP (nilai jual obyek pajak), ini namanya pungli, jangan minta komisi juga. (Jadi lurah) tanggung jawabnya berat," kata Basuki, di Balai Kota, Jumat (19/12/2014).

Menurut dia, lurah tak perlu lagi memusingkan urusan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) serta urusan kesehatan dan keluarga berencana (KB). Nantinya, urusan itu akan dikerjakan oleh Badan PTSP dan kader PKK. [Baca: Lurah Hasil Lelang Jabatan Dianggap Pantas Digaji Rp 25 Juta]

Lurah, lanjut dia, bertanggung jawab atas kebersihan lingkungan di wilayahnya. Lurah harus mengetahui betul warga-warganya yang kurang mampu maupun putus sekolah.

Nantinya, mereka yang akan mendistribusikan jaminan pendidikan dan kesehatan. Selain itu, lurah juga harus mengetahui titik persebaran pedagang kaki lima (PKL) di lingkungannya. Basuki mengatakan, PKL diizinkan berdagang, tetapi harus bertanggung jawab untuk tidak membuang sampah sembarangan.

"Di car free day, banyak orang kurang ajar tuh. Banyak warga seenak jidat buang sampah sembarangan. Kalau perlu, mereka yang buang sampah sembarangan tangkap tangan dan dihukum denda seperti Wali Kota Jakarta Selatan terapkan," kata Basuki.

Lurah yang tidak mampu berkinerja baik akan "distafkan". Setiap tiga atau enam bulan, Basuki bakal mengevaluasi kinerja lurah, camat, dan pejabat SKPD lainnya.

"Lurah jangan setor-menyetor dan jangan mau ikuti kata-kata LSM. Kalau ada wakil lurah, sekretaris lurah, bendahara, yang enggak bagus kerjanya, kasih tahu Sekda atau saya dan langsung kami copot," kata orang nomor satu di Ibu Kota tersebut.

Mesin kerja birokrasi berada di level kelurahan. Lurah bekerja seperti estate manager yang menyerupai kepala panti untuk mengurus warga sejak lahir hingga lansia, sedangkan camat bertindak sebagai manajer.

Sementara itu, kepala dinas menjadi pembimbing teknis. Meski mendapat gaji besar, honor bagi para pejabat bakal dipangkas. Tahun depan, DKI memotong honor para pejabat DKI hingga Rp 2,3 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com