Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Commuter Line Diduga Jadi Korban Pembunuhan

Kompas.com - 22/12/2014, 20:11 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Junianto (33) petugas loket kereta Commuter Line Stasiun Jakarta Kota ditemukan tewas di rumahnya, Jalan Lada Dalam, Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat, Minggu (21/12/2014). Dia diduga menjadi korban pembunuhan.

Mega (29), kakak ipar korban, mengatakan pada Sabtu malam, sejumlah anggota keluarga mengira Junianto sedang pergi lantaran pintu rumahnya terkunci rapat dari dalam. Sementara itu, gorden jendela menutup rapat.

"Rumahnya rapat tertutup. Diketuk, enggak ada yang jawab. Kami kira main malam mingguan, tetapi enggak biasanya dia main enggak pulang begitu," kata Mega, Senin (22/12/2014).

Karena penasaran, pihak keluarga mendatangi kantornya. Padahal, kata Mega, pada Sabtu malam sekitar pukul 22.00, sepeda motor Junianto masih terparkir di depan rumahnya.

"Iya, saya masih lihat pukul 10.00 malam, sepeda motornya terparkir, tetapi pas pagi sudah enggak ada," ujarnya.

Karena tak kunjung ada kabar, Warso (60), ayah korban, mendatangi tempat kerjanya. Ternyata, korban juga tak ada di tempat kerja. Teman-temannya pun mencari-cari sejak pagi karena dia tak biasa telat.

"Akhirnya kami curiga, Junianto ada di dalam rumah. Soalnya, lampu dan kipas angin masih hidup. Kami dobrak saja pintunya, ternyata sudah meninggal dengan luka tusuk di bagian pinggang," ujar Mega.

Mega kaget karena kunci rumah korban tak tercantol di gagang pintu. "Pembunuhannya rapi, adik ipar saya dikunci dari luar, kuncinya juga dibawa sama pembunuhnya. Motor adik saya juga dibawa," ujarnya.

Pihak keluarga saat ini sedang membawa almarhum ke Kebumen untuk dimakamkan. Mega, mewakili pihak keluarga, hanya ingin agar pembunuh adik iparnya tertangkap. "Mudah-mudah segera tertangkap ya," ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Tamansari Ajun Komisaris Besar Afrisal mengatakan, motif pembunuhan korban belum diketahui lantaran masih dalam penyelidikan.

"Kami masih dalami motifnya apa, soalnya motor korban juga hilang. Pasti, dalam waktu dekat, pelaku akan kami tangkap," ucapnya.

Menurut Afrisal, di tubuh korban ditemukan banyak luka. Di lehernya terdapat luka memar akibat jeratan, di pergelangan tangan terdapat luka gores, di bibir terdapat luka memar, di pinggang terdapat luka tusuk, dan banyak darah di lokasi pembunuhan. "Korban tadi sudah kami otopsi di RSCM, sekarang sudah dibawa keluarganya ke Kebumen untuk dimakamkan," kata Afrisal.

Petugas Humas PT KA Daop I, Agus Komaruddin, membenarkan bahwa Junianto adalah petugas Commuter Line. "Iya betul," ucapnya singkat saat dihubungi Wartakotalive.com.

Menurut dia, tewasnya Junianto tak berkaitan dengan profesinya. "Tetapi tidak ada kaitannya dengan pekerjaan yang bersangkutan sebagai petugas loket," kata dia.

Dia menyarankan Wartakotalive.com untuk menghubungi Manajer Komunikasi PT Kereta Api Commuter Jabodetabek Eva Chairunnisa. Sementara itu, Eva belum merespons setelah coba dihubungi lewat telepon dan kiriman pesan singkat. (Wahyu Tri Laksono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com