Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lenggang Jakarta Akan Dikelola Swasta Selama Lima Tahun

Kompas.com - 29/12/2014, 16:21 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penataan pedagang kaki lima (PKL ) di kawasan IRTI Monumen Nasional yang dikenal dengan program Lenggang Jakarta akan dikelola swasta, yaitu Rekso Group. Mereka yang menanggung biaya program tersebut.

Perusahaan itu akan mengelola Lenggang Jakarta selama lima tahun. Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Mikro Menangah dan Pedagangan (KUMKM-P) DKI Jakarta Joko Kundaryo mengatakan, setelah lima tahun, pengelolaan Lenggang Jakarta akan dievaluasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Sehingga, untuk sementara, Pemprov DKI menyerahkan pengelolaannya sepenuhnya kepada pihak swasta. "Kalau dikelola swasta jadi tidak perlu pakai anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD)," ujar Joko saat dihubungi, Senin (29/12/2014).

Lenggang Jakarta sendiri ditargetkan mulai beroperasi pada Januari 2015. Namun, hingga kini pedagang-pedagang yang direncanakan akan menempati area tersebut belum juga menata kios-kios di sana.

Diketahui, pembangunan program yang menelan biaya hingga Rp 10 miliar tersebut sudah hampir selesai. Sudah ada sebanyak 160 kios permanen berukuran 2x2 meter persegi yang dilengkapi dengan wastafel dan peralatan memasak.

Selain itu, ada pula 179 kios lainnya yang semi permanen berwarna oranye berukuran 1x1 meter persegi. Sehingga total yang dapat tertampung di sana adalah 339 pedagang. Sementara itu, dari segi pedagang, kesiapannya juga telah diperhatikan.

Kepala Suku Dinas Koperasi Usaha Kecil Mikro dan Menengah Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Pusat Sri Indiastuti, mengatakan pedagang-pedagang sudah menerima berbagai pelatihan seperti menyajikan makanan dan memberi pelayanan kepada pembeli. "Pedagang makanan juga dilatih caranya membuat makanan yang sehat," ujarnya.

Namun tidak semua pedagang terdiri dari pedagang makanan. Lenggang Jakarta juga akan diisi oleh pedagang souvenir dan pakaian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com