Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompleks Batalyon Siliwangi Digusur, Warga Pertanyakan Balas Jasa Negara

Kompas.com - 09/01/2015, 19:45 WIB
Tara Marchelin Tamaela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kompleks Batalyon Siliwangi, Jalan Jambu Lama RW 10, Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur, mempertanyakan balas jasa negara terhadap orangtua mereka di Angkatan Darat yang telah memperjuangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Warga di sana kecewa dengan penggusuran yang dilakukan Kodam Jaya terhadap permukiman mereka, Kamis (8/1/2015) kemarin.

"Mana balas jasa negara? Orangtua kita sudah berjasa buat buat negara, tetapi apa balasannya?" kata Couke, salah satu warga yang telah tinggal di Batalyon Siliwangi selama 48 tahun, Jumat, (9/1/2015).
 
Hal senada juga diungkapkan oleh Megi. Warga yang telah menetap selama 50 tahun ini mempertanyakan janji Jokowi saat kampanye pilgub.

Saat itu, kata Couke, Jokowi berjanji bahwa warga dapat mengurus sertifikat tanah. Namun, hingga ditertibkan, sertifikat tersebut tidak pernah ada. "Mana janjimu, Jokowi? Kemarin (saat kampanye pilgub) dia datang ke sini janji mau kasih sertifikat," ucap Megi.

Tak jauh berbeda, warga lain bernama Desy juga mempertanyakan hal yang sama. Ia menuturkan, hingga saat ini tidak ada bantuan dari pemerintah. "Enggak ada bantuan dari pemerintah," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, petugas Kodam Jaya melakukan penertiban di Kompleks Batalyon Siliwangi dan melakukan pengosongan. Rencananya, Kodam Jaya akan membangun kompleks tersebut menjadi rumah susun dengan delapan tingkat sebagai hunian para perwira aktif dan pensiunan TNI.

Proses penertiban lahan di Kompleks Batalyon Siliwangi, Jalan Jambul Lama RW 10, Kramat Jati, Jakarta Timur, berakhir ricuh, Kamis.

Jumat siang tadi perwakilan warga yang tinggal di tanah Batalyon Siliwangi mendatangi kantor Fraksi PDI Perjuangan di Gedung DPRD DKI. Mereka mengadukan penggusuran yang dilakukan Kodam Jaya.

Kepada para anggota Fraksi PDI-P DPRD DKI, Ketua RT 05 Guntur Napitupulu berharap Fraksi PDI-P dapat melobi Pemerintah Provinsi DKI dan DPRD DKI untuk dapat membantu warga agar tak tergusur. [Baca: Warga Batalyon Siliwangi Sebut Kontrakan Gratis yang Disediakan Tak Layak]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com