Meskipun demikian, kata Prasetyo, Basuki harus dapat menyeleksi perusahaan swasta yang mampu mewujudkan moda transportasi massal tersebut.
"Sekarang silakan saja swasta masuk ke Jakarta, kenapa tidak. Kami cari perusahaan yang benar-benar mampu bekerjasama dengan kita (DKI dan DPRD membangun moda transportasi massal)," kata Prasetyo, Sabtu (10/1/2015).
Sementara itu baru-baru ini, Basuki memutuskan untuk membatalkan proyek monorel oleh PT Jakarta Monorail (PT JM). Presiden Joko Widodo pun telah menyepakati keputusan Basuki tersebut.
Pria yang akrab disapa Ahok itu menganggap rencana desain PT JM untuk membangun depo monorel di atas Waduk Setiabudi dan Tanah Abang adalah kesalahan besar.
Basuki berpendapat, apabila masih bersikeras untuk tetap membangun monorel di Jakarta, PT JM harus merancang ulang pembangunan depo dan kembali melakukan lelang tender bersama perusahaan swasta lain yang berminat membangun monorel di Jakarta.
Menanggapi hal itu, Prasetyo menganggap Gubernur Basuki adalah pihak yang paling mengerti tata ruang dan wilayah untuk pembangunan depo monorel itu. Sehingga, ia akan mendukung seluruh keputusan yang diambil Basuki.
Namun kembali ia mengingatkan Pemprov DKI untuk memperbanyak moda transportasi massal yang terintegrasi seiring dengan penyelenggaraan Asian Games 2018.
"Sekarang kita semua bisa lihat transportasi di Malaysia dan Singapura melintas di atas (udara) dan orang-orang ada di bawah (daratan). Inilah sistem yang akan kami bangun bersama Pak Gubernur," kata Wakil Ketua DPD PDI-P DKI itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.