Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Jadikan Nabi Muhammad sebagai Panutan dalam Memimpin

Kompas.com - 18/01/2015, 12:49 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku punya sosok yang dijadikannya sebagai panutan dalam memimpin Jakarta. Sosok itu adalah Rasulullah Nabi Muhammad SAW.

Meskipun bukan Muslim, Basuki atau yang akrab disapa Ahok mengaku kagum dengan sifat-sifat yang dimiliki Rasulullah seperti sidik (jujur), amanah (dapat dipercaya), tablig (menyampaikan kebenaran), dan fatanah (cerdas). "Banyak orang bilang jangan pilih Ahok (jadi gubernur), ingat Al-Maidah ayat 51, yang pilih pemimpin dari kaum Nasrani termasuk golongan kafir dan masuk neraka. Ternyata anggapan itu tidak teruji, beberapa orang lainnya memilih Ahok. Mereka berpikir saya memenuhi kriteria sidik, amanah, tablig, dan fatanah," kata Ahok pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad 1436 Hijriah di Gedung Smesco, Jakarta, Minggu (18/1/2015). 

Ahok menjelaskan, sebuah kota ataupun negara akan lebih maju jika sang pemimpin dapat menerapkan dan meneladani keempat sifat Rasulullah. Ia mengaku sudah mengagumi Nabi Muhammad sejak masih kecil. Saat duduk di bangku sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP), Ahok bersekolah di sekolah Islam. Dari situlah ia mempelajari ajaran-ajaran Islam.

Ahok juga menyampaikan, di dunia ini tidak ada manusia yang dapat dibandingkan dengan Nabi Muhammad SAW. "Nabi Muhammad juga tidak bisa dibandingkan dengan Nabi Isa karena Nabi Isa tidak memimpin pemerintahan. Saya juga kagum, Nabi Muhammad itu tidak pernah memanggil orang lain dengan sebutan asisten atau hamba, tetapi sahabat," kata Ahok.

Sepanjang Basuki menyampaikan sambutannya, tak henti-hentinya Ahok mendapat tepuk tangan dari jemaah yang memadati gedung Smesco. Seusai menghadiri acara pun, Ahok dicegat ibu-ibu yang memintanya untuk berfoto bersama.

Selain Ahok, acara itu dihadiri pula oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa; mantan Wakil Menteri Agama, Nazarudin Umar; sastrawan Abdul Hadi, pendiri Mizan Group, Haidar Bagir; dan dosen Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Zainal Ali Mochtar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com