Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Bangun Sekolah Harus Satu Tahun Selesai, Tak Boleh Lebih

Kompas.com - 20/01/2015, 19:48 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menekankan bahwa pembangunan sekolah tidak boleh lebih dari satu tahun. Hal tersebut diucapkan agar proses belajar siswa yang terhambat tidak perlu menunggu lebih lama lagi.

"Kalau bangun sekolah jangan bertahun-tahun, harus setahun selesai," kata Djarot saat mengunjungi SMPN 97, Jalan Galur Sari Raya, Utan Kayu Selatan, Jakarta Timur, sore ini, Selasa (20/1/2015).

Djarot mengatakan hal tersebut seusai mendengarkan cerita tentang pembangunan gedung SMPN 97 selama bertahun-tahun yang masih tidak jelas penyelesaiannya. Cerita itu diungkapkan oleh anggota DPRD DKI, Dwi Rio Sambodo, yang ikut menemani Djarot.

Dwi yang juga lulusan sekolah itu menjelaskan bahwa pembangunan sudah terhenti sejak tahun 2014. Adapun bagian yang dibangun adalah gedung penunjang tiga lantai. Menurut Dwi, pembangunan gedung penunjang dimulai dari tahun 2013 lalu, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 8,1 miliar.

Anggaran tersebut, disebutnya, ialah untuk membuat fondasi, kerangka, dan struktur bangunan saja. Meski demikian, sampai tadi, gedung penunjang belum selesai dikerjakan. Bahkan, hanya terlihat kerangka baja pada fisik bangunan tiga lantai tersebut.

Dwi menambahkan, dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2015, kembali dianggarkan untuk pembangunan gedung tersebut sebesar Rp 10,2 miliar. Mendengar jumlah nominal itu, Djarot menanggapi dengan heran. "Ini anggarannya perlu diefisienkan. Enggak realistis itu," sebut Djarot.

Dalam waktu dekat, Djarot akan menemui Dinas Pendidikan untuk mendiskusikan hal tersebut. Selain sekolah, Djarot juga berpesan bahwa pembangunan gedung lain, seperti puskesmas hingga kantor kelurahan, tidak boleh lewat dari setahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com