Salah satu caranya adalah melimpahkan tugas audiensi dengan banyak pihak di Ibu Kota, termasuk menghadiri sejumlah undangan resmi Gubernur dan blusukan ke lapangan. Dengan cara itu, ia yakin Djarot akan lebih dikenal publik.
"Saya kepingin Pak Djarot lebih banyak turun ke lapangan supaya masyarakat lebih banyak tahu beliau. Misalnya, audiensi-audiensi, saya serahkan ke Djarot. Termasuk acara resmi, saya serahkan ke Pak Djarot," kata Basuki di Balai Kota, Selasa (20/1/2015).
Basuki ingin duo Ahok-Djarot dapat dikenal masyarakat, seperti layaknya pasangan Jokowi-Ahok. Seharusnya, Basuki melanjutkan, warga tidak hanya mengenal gubernur, tetapi juga wakil gubernurnya.
"Orang-orang kan kenal Jokowi dan kenal Ahok. Sekarang enggak semua orang tahu Djarot kan, padahal selama ini kerjanya bagus," kata Basuki.
Djarot dilantik oleh Basuki pada tanggal 17 Desember 2014. Basuki sendiri yang meminta kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri agar mengizinkan kadernya, Djarot, untuk menjabat sebagai Wagub DKI. Basuki beralasan, Djarot sukses memimpin Kota Blitar di Jawa Timur selama dua periode dari tahun 2000 hingga 2010.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.