Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Djarot Kunjungi Sekolah dengan Atap Runtuh

Kompas.com - 20/01/2015, 19:13 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berkunjung ke SDN Utan Kayu Utara 01 Pagi, Matraman, Jakarta Timur, Selasa (20/1/2015) sore ini. Saat memasuki area sekolah, Djarot terlihat heran dan mulai menggeleng-gelengkan kepala.

Yang membuat Djarot heran adalah kondisi atap bangunan sekolah yang ternyata sudah runtuh sejak awal Januari 2014 lalu. Meski sudah setahun lebih, ruang kelas dengan atap ambruk itu tidak kunjung diperbaiki.

"Bagaimana ini? Enggak boleh murid belajar di sini ya, bahaya sekali ini," kata Djarot kepada Kepala Sekolah Rita Butar Butar yang ikut menemani dia selama berkunjung.

Rita menjelaskan, atap sekolah yang dilihat oleh Djarot sudah ambruk sejak bulan Januari 2014 lalu. Rita pun telah berupaya meminta bantuan kepada Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah DKI pada masa itu, tetapi tidak ada tanggapan.

"Enggak ada jawaban dari Dinas Perumahan, lalu saya minta tolong ke kelurahan, Pak," tutur Rita kepada Djarot.

Akibat satu kelas yang tidak bisa digunakan karena atap yang roboh, jadwal belajar siswa di sana pun mengalami kendala. Beberapa kelas harus menempati ruangan lain, seperti ruang guru, dan menunggu pelajaran kelas lain selesai baru bisa gantian menempati kelas.

Sambil menggelengkan kepalanya lagi, Djarot berjanji kepada Rita bahwa pemerintah daerah secepatnya akan membantu proses renovasi dan perbaikan di sana. "Ini harus cepat diperbaiki. Anak-anak kita tidak boleh telantar begini," kata Djarot.

Pantauan Kompas.com di lokasi, puing dari atap yang sudah roboh tersebut memenuhi satu ruang kelas. Semua meja dan kursi di sana pun hancur tertimpa balok-balok kayu. Ditambah lagi pada musim hujan sekarang ini, dengan ruang tersebut yang dibiarkan begitu saja, jadi menyimpan genangan-genangan air. Hewan liar seperti kucing juga terlihat menempati lemari kelas itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com