Yang membuat Djarot heran adalah kondisi atap bangunan sekolah yang ternyata sudah runtuh sejak awal Januari 2014 lalu. Meski sudah setahun lebih, ruang kelas dengan atap ambruk itu tidak kunjung diperbaiki.
"Bagaimana ini? Enggak boleh murid belajar di sini ya, bahaya sekali ini," kata Djarot kepada Kepala Sekolah Rita Butar Butar yang ikut menemani dia selama berkunjung.
Rita menjelaskan, atap sekolah yang dilihat oleh Djarot sudah ambruk sejak bulan Januari 2014 lalu. Rita pun telah berupaya meminta bantuan kepada Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah DKI pada masa itu, tetapi tidak ada tanggapan.
"Enggak ada jawaban dari Dinas Perumahan, lalu saya minta tolong ke kelurahan, Pak," tutur Rita kepada Djarot.
Akibat satu kelas yang tidak bisa digunakan karena atap yang roboh, jadwal belajar siswa di sana pun mengalami kendala. Beberapa kelas harus menempati ruangan lain, seperti ruang guru, dan menunggu pelajaran kelas lain selesai baru bisa gantian menempati kelas.
Sambil menggelengkan kepalanya lagi, Djarot berjanji kepada Rita bahwa pemerintah daerah secepatnya akan membantu proses renovasi dan perbaikan di sana. "Ini harus cepat diperbaiki. Anak-anak kita tidak boleh telantar begini," kata Djarot.
Pantauan Kompas.com di lokasi, puing dari atap yang sudah roboh tersebut memenuhi satu ruang kelas. Semua meja dan kursi di sana pun hancur tertimpa balok-balok kayu. Ditambah lagi pada musim hujan sekarang ini, dengan ruang tersebut yang dibiarkan begitu saja, jadi menyimpan genangan-genangan air. Hewan liar seperti kucing juga terlihat menempati lemari kelas itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.