Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Peredaran Narkoba LSD lewat Permen

Kompas.com - 23/01/2015, 15:15 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Peredaran narkoba bisa masuk melalui berbagai modus. Lysergic acid diethylamide (LSD) adalah salah satu narkoba yang cara konsumsinya menyerupai permen.

Untuk menggunakannya, narkoba berbentuk kertas itu tinggal dimasukkan ke dalam mulut, ditempelkan di lidah, dan selanjutnya akan larut. Efeknya, pengguna akan mengalami halusinasi dan gejala lainnya. [Baca: Pengemudi Outlander Positif Gunakan Narkoba Jenis LSD]

Baru-baru ini, LSD mencuat melalui kasus kecelakaan maut di Pondok Indah, Jakarta Selatan. Jenis narkoba ini tidak "setenar" dibanding narkoba jenis lainnya.

Namun, Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan bahwa LSD masuk dalam golongan I narkoba, sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang Narkotika Nomor 35 Tahun 2009 di lampiran nomor 36. [Baca: Ini Efek LSD, Narkoba yang Digunakan Pengemudi Maut di Pondok Indah]

Sejak kasus kecelakaan maut di Pondok Indah, muncul peringatan bahaya LSD menyerupai permen melalui pesan berantai. Rupanya, modus ini memang bisa menjadi salah satu cara yang ditawarkan pengedar.

"Bisa saja, namanya modus itu bisa seperti apa saja," ujar Kepala Bagian Humas BNN Komisaris Besar Sumirat Dwiyanto kepada Kompas.com di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (23/1/2015).

Menurut dia, LSD bisa berbentuk macam-macam. Tidak hanya kertas, tetapi bisa juga cair. Sebab, LSD dibuat dari bahan cair. "LSD memang awalnya itu berbentuk cair. Sabu pun begitu, awalnya itu bentuknya cairan kimia," ujar Sumirat.

Kendati demikian, lanjut Sumirat, BNN belum menemukan kasus LSD dicampuri di dalam permen. "Kalau di luar negeri mungkin ada. Di kita belum. Yang pernah kita dapatkan berbentuk kertas," ujarnya.

Karena permen menjangkau tak hanya orang dewasa dan anak-anak, BNN mengimbau semua pihak untuk berhati-hati, termasuk orangtua. "Yang pasti orangtua harus ingatkan anaknya agar mengonsumsi permen yang ada label badan POM dan Kemenkes," ujarnya.

"Orangtua harus mewaspadai perilaku anak-anak, apakah ada perubahan yang terjadi selama ini. Ini untuk mengantisipasi penyalahgunaan," ujarnya.

Apakah pengemudi maut mobil Mitsubishi Outlander Christopher Daniel (CD) memakai LSD permen atau tidak, BNN tidak mengetahuinya. "Harus ditanyakan lagi Si CD itu dan A memakai LSD seperti apa. Tanyakan lagi ke Polda Metro barangnya seperti apa," ujar Sumirat.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com