Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Akhirnya, Setelah Setahun Lebih.."

Kompas.com - 24/01/2015, 11:55 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengendara motor dan mobil yang setiap hari melalui Jalan Tambak, Manggarai, Jakarta Pusat, merasa senang dengan dibukanya ruas jalan tersebut. Pasalnya, ruas jalan tersebut sudah ditutup lebih dari setahun yang lalu.

"Akhirnya dibuka setelah setahun lebih," ujar salah seorang pengendara motor, Andika, di Jalan Tambak, Sabtu (24/1/2015).

Andika mengatakan, ketika salah satu sisi Jalan Tambak ditutup untuk pengerjaan proyek pintu air Manggarai, dia hanya bisa melewati terowongan di sisi kanan jalan itu. Tiap hari, khususnya pada jam pulang kerja, selalu terjadi kemacetan panjang dari bawah terowongan Jalan Tambak hingga Rumah Sakit Agung.

Kemacetan diperparah dengan beragamnya jenis kendaraan yang melintasi jalan itu. Mulai dari motor, mobil, truk, dan bus transjakarta berebut untuk melintas jalan itu. Ditambah, ruas jalan yang digunakan tidak terlalu lebar yaitu sekitar 10 meter saja. Itu pun harus dibagi dua dengan arus kendaraan menuju Pasar Rumput.

"Macet kayak gitu sudah kita rasakan setahun lebih. Kayanya udah ditutup dari 2013 deh," ujar Andika.

Pengendara lain, Restu, juga mengaku senang dengan dibukanya Jalan Tambak, Manggarai. Ruas Jalan Tambak, tepatnya di sekitar shelter transjakarta Manggarai, terlihat lebih lowong karena sudah tidak ada tumpukan kendaraan berlebih.  "Jadi lega nih jalannya. Melihatnya juga enak enggak ruwet," ujar dia.

Informasi saja, proyek pintu air Manggarai sudah selesai sekitar awal tahun ini. Jalan Tambak, Manggarai, Jakarta yang semula ditutup pun kini sudah kembali dibuka. Kendaraan sepeda motor dan mobil sudah bisa melintasi jalan tersebut. "Baru kemarin sore dibukanya," ujar salah seorang warga sekitar, Harun, di Jalan Tambak, Sabtu (24/1/2015).

Pantauan Kompas.com, pengendara motor dan mobil yang datang dari arah Pasar Rumput sudah bisa melalui sisi kiri Jalan Tambak menuju arah Jalan Proklamasi. Sementara kendaran besar, seperti truk dan bus transjakarta bisa melalui terwongan bawah yang merupakan sisi kanan Jalan Tambak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com