Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkap Kecepatan Outlander, Mitsubishi Butuh 2-3 Pekan

Kompas.com - 26/01/2015, 15:37 WIB
Tara Marchelin Tamaela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil pemeriksaan fisik mobil Mitsubishi Outlander bernomor polisi B 1658 PJE yang dikendarai Christopher Daniel Sjarief (23) saat kecelakaan di Jalan Arteri Pondok Indah, memerlukan waktu dua sampai tiga pekan. Sebab, Electronic Control Unit (ECU) mobil tersebut akan dibawa ke Jepang untuk dianalisis.

"Kami akan bawa ke Jepang untuk dibaca ECU-nya," ujar Jerry Amran selaku Humas Mitsubishi, Senin, (26/1/2015).

Jerry menjelaskan bahwa pihak Mitsubishi memerlukan waktu dua sampai tiga minggu untuk menganalisis ECU. ECU yang terdapat pada mobil yang dikendarai Christopher telah diambil oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM) Mitsubishi saat pemeriksaan fisik mobil siang tadi.

ECU merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui kecepatan akhir sesaat sebelum airbag mengembang dan terletak di bagian depan perseneling. Melalui ECU, nantinya dapat diketahui kecepatan mobil yang dikendarai Christopher saat kecelakaan.

Sementara itu, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan menggunakan traffic accident analysis (TAA) oleh Polda Metro Jaya yang juga bertujuan mengetahui kecepatan mobil Outlander hingga kini masih dalam proses.

Mobil Mitsubishi Outlander bernomor polisi B 1658 PJE yang dikendarai Christopher Daniel Sjarief (23) mengalami kecelakaan di Jalan Arteri Pondok Indah Selasa (20/1/2015) malam. Insiden itu menewaskan empat pengendara motor, dan dua lainnya luka-luka.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com