Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adhi Karya Mengaku Belum Terima Permintaan Pembongkaran Tiang Monorel

Kompas.com - 26/01/2015, 20:10 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Adhi Karya sampai sejauh ini mengaku belum pernah menerima pemberitahuan, baik lisan maupun tulisan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perihal permintaan pembongkaran tiang monorel. Karena itu, mereka menyatakan belum bisa mengambil sikap mengenai hal tersebut.

"Saya belum tahu (ada permintaan pembongkaran), soalnya belum ada suratnya. Bagaimana mau bongkar kalau belum ada suratnya. Saya juga baru tahu ada informasi seperti itu," kata Direktur Utama PT Adhi Karya Kiswodarmawan kepada Kompas.com, Senin (26/1/2015).

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi DKI meminta agar tiang-tiang monorel yang mangkrak segera dibongkar. Sebab, keberadaan tiang-tiang tersebut dinilai mengganggu keindahan kota.

Saat ini, tiang-tiang monorel masih berstatus milik PT Adhi Karya. Menurut Saefullah, keberadaan tiang-tiang yang mangkrak itu juga tidak bermanfaat. [Baca: DKI Minta Tiang Monorel yang Mangkrak Dibongkar]

Pembangunan monorel di Jakarta dimulai sekitar tahun 2004 saat era Gubernur Sutiyoso. Saat ini, saham PT JM masih dimiliki oleh PT Adhi Karya. Namun setelah tiga tahun berjalan, pembangunannya terhenti dengan menyisakan tiang-tiang pancang di sepanjang Jalan Asia Afrika dan Jalan HR Rasuna Said.

Tahun 2011, Gubernur Fauzi Bowo menyatakan bahwa pembangunan monorel tidak akan dilanjutkan. Namun pada sekitar Oktober 2013, proyek monorel dilanjutkan kembali oleh Gubernur Joko Widodo, dengan dukungan dari Ortus Holdings.

Tetapi baru sekitar sebulan berjalan, pembangunannya kembali terhenti sampai dengan saat ini. Sampai dengan saat ini, status tiang-tiang monorel masih dimiliki oleh Adhi Karya.

Ortus dan Adhi Karya sempat terlibat dalam sengketa harga ganti rugi tiang pancang. Adhi Karya meminta Ortus melunasi pembayaran tiang senilai Rp 193 miliar, sementara Ortus hanya bersedia membayar ganti rugi tiang sebesar Rp 135 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com