Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tadinya Sering Curhat-curhatan, Terus Lama-lama Suka Deh"

Kompas.com - 28/01/2015, 11:59 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pasangan Rina dan Haris telah menikah siri sejak satu tahun yang lalu. Haris, yang bekerja sebagai sopir, tertarik kepada Rina yang merupakan janda dengan dua anak.

"Suami pertama saya sudah meninggal," ujar Rina di Istora Senayan, Rabu (28/1/2015).

Rina mengatakan, kehidupannya sebagai orangtua tunggal bagi dua orang anak cukup berat, apalagi dia tidak bekerja. Pada saat itulah, Haris sering mampir dan mendengar keluh kesah Rina.

Haris dan Rina juga bertetangga. Intensitas bertemu mereka pun tinggi. "Ya begitu. Tadinya sering curhat-curhatan, terus lama-lama suka deh," ujar Rina.

Akhirnya, Rina dan Haris pun memutuskan untuk menikah siri. Haris mengatakan, mereka berdua belum memiliki biaya untuk menikah secara resmi, sementara masih banyak keperluan yang harus mereka prioritaskan.

Dengan adanya acara nikah massal ini, Haris dan Rina pun memanfaatkannya untuk mendapatkan buku nikah secara gratis. Haris mengaku akan merasa lebih lega jika mereka memiliki buku nikah. Artinya, pernikahan mereka telah resmi bagi negara.

Haris dan Rina sebenarnya tidak ingin menikah siri. "Habis ini, kami bisa lebih lega. Kerja bisa fokus, biar istri saya di rumah saja," ujar Haris.

Salah seorang anggota panitia, Mayor J Haloho, mengatakan, acara ini merupakan program TNI Angkatan Darat bekerja sama dengan berbagai pihak. Haloho mengatakan, TNI AD mendengar banyak masyarakat yang belum memiliki buku nikah.

Alasannya bermacam-macam, seperti takut mengeluarkan banyak biaya. Mereka juga mengeluh proses administrasi pembuatan buku nikah terlalu rumit sehingga mereka memilih untuk menikah siri.

"Mereka yang kami ajak ke acara ini awalnya juga mengeluh ribet karena prosesnya tetap sama. Tapi, ini luar biasanya. Mereka kita tuntun, dari surat pengantar RT. Ini juga gratis," ujar Haloho.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com