"Suami pertama saya sudah meninggal," ujar Rina di Istora Senayan, Rabu (28/1/2015).
Rina mengatakan, kehidupannya sebagai orangtua tunggal bagi dua orang anak cukup berat, apalagi dia tidak bekerja. Pada saat itulah, Haris sering mampir dan mendengar keluh kesah Rina.
Haris dan Rina juga bertetangga. Intensitas bertemu mereka pun tinggi. "Ya begitu. Tadinya sering curhat-curhatan, terus lama-lama suka deh," ujar Rina.
Akhirnya, Rina dan Haris pun memutuskan untuk menikah siri. Haris mengatakan, mereka berdua belum memiliki biaya untuk menikah secara resmi, sementara masih banyak keperluan yang harus mereka prioritaskan.
Dengan adanya acara nikah massal ini, Haris dan Rina pun memanfaatkannya untuk mendapatkan buku nikah secara gratis. Haris mengaku akan merasa lebih lega jika mereka memiliki buku nikah. Artinya, pernikahan mereka telah resmi bagi negara.
Haris dan Rina sebenarnya tidak ingin menikah siri. "Habis ini, kami bisa lebih lega. Kerja bisa fokus, biar istri saya di rumah saja," ujar Haris.
Salah seorang anggota panitia, Mayor J Haloho, mengatakan, acara ini merupakan program TNI Angkatan Darat bekerja sama dengan berbagai pihak. Haloho mengatakan, TNI AD mendengar banyak masyarakat yang belum memiliki buku nikah.
Alasannya bermacam-macam, seperti takut mengeluarkan banyak biaya. Mereka juga mengeluh proses administrasi pembuatan buku nikah terlalu rumit sehingga mereka memilih untuk menikah siri.
"Mereka yang kami ajak ke acara ini awalnya juga mengeluh ribet karena prosesnya tetap sama. Tapi, ini luar biasanya. Mereka kita tuntun, dari surat pengantar RT. Ini juga gratis," ujar Haloho.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.