"Saya rela bakar motor sendiri. Saya rela mengorbankan motor saya sendiri," ujar Ujang di kantor sekretariat GPII, Kamis sore.
Ujang mengatakan pembakaran sepeda motor miliknya merupakan bentuk kekecewaannya terhadap pemerintahan Jokowi. Dia menilai Jokowi sudah melakukan praktik politik transaksional dengan memilih menteri dari partai koalisinya. [Baca: Protes Jokowi-JK, Demonstran Bakar Motornya Sendiri]
Jokowi juga diminta tidak melakukan lagi kebiasaannya seperti blusukan. "Tidak perlu lah melakukan blusukan lagi, melakukan pencitraan lagi, karena masyarakat sudah paham 100 hari kepemimpinan Jokowi dan JK ini gagal," ujar Ujang.
Sementara itu, Wakapolsek Menteng Komisaris Polisi Gede Wisnu mengatakan para demonstran GPII berorasi secara bergiliran di sebuah mimbar. Setelah itu, mereka melakukan aksi bakar ban dan benda-benda plastik lain seperti botol minuman di halaman kantor sekretariat mereka.
Mereka kemudian melanjutkan aksi unjuk rasa mereka dengan membakar sebuah sepeda motor. Wisnu mengatakan sepeda motor yang mereka bakar adalah milik mereka sendiri.
"Dilanjutkan dengan membakar motornya sendiri yang sudah rusak. Kemudian motor itu diseret ke pinggir jalan," ujar Gede Wisnu.
Sehingga, kata Wisnu, motor yang terbakar itu pun mengganggu lalu lintas di depan kantor sekretariat GPII. Gede Wisnu mengatakan jalan di depan kantor sekretariat GPII pun ditutup sekira 10 menit.
Hal ini karena pemadam kebakaran sedang memadamkan motor yang dibakar itu. Setelah motor yang terbakar berhasil dipadamkan, jalan pun kembali dibuka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.