Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Omongan, Ahok Kini Bantah Akan Beli Pohon "Exotic" Rp 750 Juta

Kompas.com - 30/01/2015, 16:05 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama membantah ada pohon jenis exotic yang dibeli Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI sebesar Rp 750 juta tiap pohonnya. Padahal, sebelumnya ia mengatakan mendukung penanaman pohon exotic itu demi menarik turis datang ke Taman Ria Rio. 

"Saya sudah cek, jadi ini ada salah paham. Anggota DPRD cuma tanya ke Kepala Dinas Pertamanan Pak Nandar, ada pohon yang bagus dan mahal enggak? Terus Pak Nandar bilang, ada (pohonnya) paling mahal ya Rp 750 juta harga pohonnya," kata Basuki, di Balai Kota, Jumat (30/1/2015). 

Ia pun membantah Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI menganggarkan Rp 750 juta untuk pengadaan pohon tersebut.

Padahal, sebelumnya Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Nandar Sunandar membenarkan akan membeli pohon jenis exotic itu dengan anggaran Rp 750 juta tiap pohonnya. [Baca: DKI Akan Beli Satu Pohon "Exotic" Seharga Rp 750 Juta]

Di Taman Ria Rio, kata Nandar saat itu, sudah tertanam sebanyak lima pohon jenis exotic yang bernama Baobab asal Afrika. Basuki menjelaskan, Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI menganggarkan sekitar Rp 50 miliar untuk seluruh kegiatan di Taman Ria Rio.

"Termasuk membuat bangunan sheetpile (dinding turap), land clearing. (harga) Pohonnya enggak sampai segitu, saya sudah cek kok," kata Basuki berdalih.  [Baca: Ahok: Asal Jangan Pohon Pakis Saja Rp 750 Juta]

Sebelumnya, Nandar mengaku menganggarkan pengadaan pohon jenis exotic itu. Hanya saja ia belum mengetahui berapa jumlah pohon yang dianggarkan tahun ini. "Coba masuk ke Taman Ria Rio dari arah Jalan Ahmad Yani, pas di turunan seberang Jalan Perintis Kemerdekaan. Nah, di sebelah kiri itu pohon eksotisnya," kata Nandar.

Ia mengaku pengadaan pohon ini sudah dilakukan melalui e-budgeting. Adapun Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI mengajukan anggaran sebesar Rp 1,303 triliun untuk melaksanakan program unggulan di tahun 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com