Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerja Sampingan Jual Video Porno, Kurir Ini Raup Untung Rp 20 Juta Per Bulan

Kompas.com - 11/02/2015, 19:27 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seakan tak puas dengan penghasilannya sebagai kurir di perusahaan pengantar barang, HY (29) nekat menjalani bisnis ilegal. Bisnis menjual DVD porno pun membuat pria beranak satu itu meraup untung hingga Rp 20 juta dalam satu bulan.

Kepala Sub Direktorat Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hilarius Duha mengatakan, HY telah melakukan bisnisnya itu selama dua tahun.

Namun, polisi berhasil menghentikannya pada Rabu (11/2/2015). Ia ditangkap dengan sejumlah alat bukti berupa puluhan kepingan DVD, hard disk, modem, laptop, ponsel, dan buku tabungan.

Dari buku tabungannya, HY setiap bulannya mendapat tambahan uang yang masuk ke rekeningnya rata-rata Rp 20 juta. "Ia mengunduh video-video itu dari situs porno dan menyimpannya di hard disk. Kemudian, video itu dimasukkan ke dalam bentuk kepingan DVD," kata Duha pada Rabu sore di Jakarta.

Duha menuturkan, satu keping DVD dijual seharga Rp 15.000. Rata-rata, sehari HY dapat menjual 30-50 keping secara online sehingga dalam sebulan ia bisa meraup keuntungan sebesar Rp 20 juta. [Baca: Sakit Hati Cintanya Ditolak, Eko Sebar Video "Intip Mandi" Perempuan]

Duha menjelaskan, polisi menangkap HY dengan cara menyamar sebagai pembeli. Polisi kemudian mengikuti alur pembelian kepada HY dengan cara melakukan transfer dalam jumlah tertentu ke rekening milik HY.

Polisi pun melakukan penelusuran terhadap rekening tersebut. Didapatkanlah alamat rumah yang bertempat di kawasan Jakarta Timur. Polisi kemudian melakukan penggerebekan di rumah tersebut dan langsung meringkus HY.

Atas perbuatannya, HY dapat dikenakan Pasal 29 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1988 tentang pornografi. Ia terancam dipenjara paling singkat enam bulan dan paling lama 12 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com