Seusai pertemuan, mereka berdua melayani permintaan wawancara para wartawan. Tidak ada raut muka serius serta perlawanan dari kedua belah pihak. Keduanya terlihat senang karena sudah menyepakati keputusan.
"Pemprov DKI dan PLN memutuskan, kami akan membuat posko bersama karena kenyataannya banyak sekali rumah pompa (yang saluran listriknya gabung dengan rumah) warga yang sebetulnya PLN tidak punya datanya," kata Basuki di Balai Kota, Kamis (12/2/2015).
Selain itu, lanjut dia, PLN sudah sepakat untuk membuat sebuah jalur khusus yang memisahkan saluran listrik warga dan rumah pompa.
Sebenarnya, kata Basuki, Waduk Pluit sudah disediakan genset dengan daya listrik yang cukup besar. Hanya saja, pengaturannya tidak sinkron. Oleh karena itu, Basuki menginstruksikan Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta Haris Pindratno untuk membereskan permasalahan genset yang terdapat di Waduk Pluit.
"PLN juga sepakat untuk menjaga daya listrik di tempat penting lainnya, seperti Rumah Pompa Ancol Barat, Waduk Pluit, Pasar Ikan, Grogol, Latumenten," kata Basuki.
Menurut dia, PLN juga akan meninggikan semua gardu agar terhindar dari ancaman rendaman banjir. Dalam kesempatan itu, Basuki mengaku pentingnya peran pompa air untuk membuang air ke laut pada saat banjir menerjang.
Basuki pun merasa senang karena PLN memberi jaminan bahwa aliran listrik di Waduk Pluit tidak akan dimatikan kembali. Kemudian, saat disinggung terkait hubungannya dengan PLN yang sempat memanas, Basuki hanya nyengir.
"Enggak ada, kita mah baik-baik saja ya Pak, hubungannya," kata Basuki sambil tertawa dan menyalami Haryanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.