"Saya kan biasanya pagi-pagi pantau anak buah saya bertugas," ujar Supriyanto di Stasiun Sudirman, Jumat (13/2/2015). Supriyanto mengatakan, ketika itu, dia sering menerima amarah penumpang kereta.
Biasanya, mereka marah kepada Supriyanto karena pengerjaan eskalator di peron satu stasiun itu tidak kunjung selesai. Mereka juga marah karena kerap berdesak-desakan di stasiun tiap pagi.
Mengenai eskalator, Supriyanto mengatakan, proses pergantiannya tidak bisa dilakukan secara kilat. Hal ini disebabkan pekerja yang mengganti eskalator hanya bekerja pada malam hari.
Dia mengatakan, pengerjaan eskalator dilakukan pada malam hari demi kenyamanan penumpang. "Nanti kalau saya biarkan kerja di siang hari, pasti pada marah lagi karena dianggap mengganggu," ujar Supriyanto.
Selain itu, kata Supriyanto, dia juga sering menerima komplain dari penumpang karena petugas keamanan di stasiun itu minim. [Baca: Penumpang Keluhkan Pergantian Eskalator Stasiun Sudirman Tidak Kunjung Selesai]
Padahal, Supriyadi telah menambah petugas keamanan di tiap-tiap peron tiap harinya. Penumpang merasa petugas keamanan yang kurang menyebabkan kondisi stasiun yang berdesakan menjadi rawan.
"Tolong gimana sih Pak. Kok malah diem aja. Jangan diem aja dong. Tambahkan petugas keamanannya," ujar Supriyanto menirukan ucapan penumpang yang marah kepadanya.
Akan tetapi, Supriyanto menganggap amarah penumpang masih tergolong wajar. Setidaknya, amarah disampaikan tidak dengan cara-cara kasar seperti memukul. Dia pun maklum karena pekerjaannya memang untuk melayani masyarakat.
"Untungnya tiap pagi saya sarapan dulu. Amarah dari penumpang itu jadi 'sarapan' kedua saya tiap hari. Ya sudah, namanya juga pelayan jasa," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.