Empat petugas dari Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPKK) terlihat membersihkan terowongan tersebut dari sisa-sisa lumpur dan sampah. "Air surut dari jam 3 pagi, kami mulai membersihkan tadi jam 8.30," ujar Mulyono, seorang petugas PPKK, kepada Kompas.com, Senin.
Menurut Mulyono sampah sisa banjir di underpass Kemayoran tersebut mencapai 1 ton. "Sampahnya banyak dan basah. Kalau ditimbang bisa mencapai 1 ton," ujar dia.
Meskipun jalur tersebut sudah dibuka, sisa lumpur bercampur sampah itu masih menyisakan bau tak sedap yang menyengat. Para pejalan kaki dan pengendara sepeda motor menutup hidung ketika melewatinya.
Maman, seorang pegawai sekolah yang setiap hari melewati terowongan itu, mengaku merasa terganggung. "Baunya cukup menyengat dan bisa jadi penyakit," ujar Maman.
Begitu juga yang dikeluhkan oleh Mirna (45), dia harus menutup hidungnya dengan kerudung dikarenakan tidak tahan dengan bau lumpur sisa banjir. "Baunya membuat saya tidak tahan, tapi mau lewat mana lagi ini yang paling dekat," kata dia.
Sisa lumpur masih terlihat di pinggir jalan terowongan Kemayoran walaupun beberapa material sampah sudah dimasukkan ke dalam karung oleh petugas PPKK.
"Ini tidak akan selesai satu hari, paling cepat tiga hari bahkan bisa lebih. Lumpurnya banyak," ujar Mulyono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.