Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangunannya Dibongkar, Bapak Ini Malah Puji Lurah dan Camat

Kompas.com - 23/02/2015, 13:21 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria bernama Tohari memuji Lurah Duri Pulo Nur Komariyah dan Camat Gambir Fauzi, Senin (23/2/2015). Padahal, 'apartemen' miliknya dibongkar dan diratakan dengan tanah atas perintah lurah dan camat itu.

"Ini apartemen saya. Memang sudah dapat surat dua kali yang kasih tahu kalau mau ada pembongkaran," ujar Tohari di Jalan Sumur Baru, Duri Pulo, Gambir, Senin.

Apartemen yang dimaksud Tohari adalah bangunan berukuran 2 kali 2 meter. Bangunan itu dia gunakan sebagai tempat tinggal. Tohari mengucapkan terima kasih kepada lurah dan camat.

Hal ini karena lurah dan camat tidak begitu saja membongkar bangunan milik dia. Melainkan memberi peringatan terlebih dulu hingga berkali-kali. Sehingga, Tohari memiliki persiapan untuk pindah ke kampung halaman.

Tohari malah bersyukur karena sempat menggunakan lahan milik pemerintah ini selama satu tahun. Tohari sadar tanah itu bukan miliknya. Sehingga, tidak salah jika pemerintah mengambil alih kembali.

Hal yang ia acungi jempol adalah proses pengambilalihan tanah pemerintah itu. Tohari mengaku tidak diintimidasi mau pun dipaksa. "Pemerintah sekarang bagus loh. Pendekatannya enggak ada intimidasi. Sekarang saya merasa pemerintah enggak arogan. Saya enggak bohong atau disuruh bilang kaya gini. Yang jelas saya merasakan itu," ujar Tohari.

"Kita juga banyak banyak terima kasih lah sama lurah camat, udah dibolehin numpang setahun," tambah Tohari.

Sementara itu, Lurah Duri Pulo Nur Komariyah mengatakan penertiban hari ini sudah diberitahukan kepada para pedagang kayu serta penduduk yang menempati sisi jalan itu.

Nur juga telah mengimbau para pedagang untuk membongkar bangunannya sendiri. Surat pemberitahuan sudah dilayangkan berkali-kali kepada pedagang dan RT serta RW setempat.

Ada sebanyak 78 lapak pedagang kayu bekasi yang tadinya berjualan di Jalan Subur Baru ini. Sekitar 22 lapak masih tersisa. Nur Komariyah mengatakan pihak kelurahan dibantu dengan Kecamatan Gambir dan Satpol PP tinggal membongkar bangunan-bangunan yang masih tersisa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Ngaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Ngaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com