Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi MEA, Menteri Hanif Tertarik Kebijakan Ahok

Kompas.com - 23/02/2015, 20:01 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengaku tertarik dengan kebijakan yang dikeluarkan Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama untuk membebaskan persyaratan pendidikan formal bagi warga agar bisa mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK).

Menurut dia, kebijakan ini penting diterapkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015.

"Kami ingin coba jajaki gagasan ini dengan Pemprov DKI, karena di DKI ini sudah ada contohnya," ujar Hanif yang didampingi Basuki, di Kementerian Ketenagakerjaan, Senin (23/2/2015) sore.

Melalui cara itu, lanjut dia, jumlah pengangguran usia produktif di Indonesia bisa berkurang secara signifikan. Ia menargetkan, kebijakan itu dapat menambah kualitas warga usia produktif hingga penerapan MEA 2015.

Dia menjelaskan, peningkatan kualitas sumber daya manusia ini penting dilakukan karena nantinya Indonesia akan bersaing dengan negara lainnya di pasar terbuka. Warga Indonesia nantinya akan bersaing dengan warga negara ASEAN lainnya untuk memperebutkan suatu posisi pekerjaan di negaranya sendiri.

"Ini isu yang penting. Kami harus mendorong dilakukannya percepatan peningkatan kompetensi dan sertifikasi profesi," kata Hanif.

Sementara itu, Basuki mengklaim Pemprov DKI selalu siap jika kebijakan mereka diadopsi untuk dilaksanakan di lingkup nasional. Menurut dia, Pemprov DKI akan mengoptimalkan tujuh BLK yang dimiliki dalam menghadapi MEA 2015.

Caranya dengan mengembangkan bangunan BLK yang juga dapat berfungsi sebagai rumah susun sewa (rusunawa). Rusunawa tersebut, kata Basuki, nantinya akan disewakan secara murah kepada para buruh.

Sehingga, selain tinggal di unit rusun, buruh juga bisa sekaligus mengikuti pelatihan kompetensi yang dibutuhkan untuk bersaing di MEA.

"Jadi konsepnya semua terpadu. Kami pengen banyak orang DKI yang enggak sekolah itu bisa dilatih jadi berkualitas," kata Basuki. Pertemuan tertutup antara Menaker Hanif dengan Gubernur Basuki berlangsung selama kurang lebih 75 menit.

Selain membahas peningkatan kualitas SDM jelang MEA 2015, mereka juga membahas beberapa hal terkait ketenagakerjaan. Di antaranya mengenai upah, pelayanan ketenagakerjaan, dan pelatihan bagi para pekerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan Sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan Sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Megapolitan
Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Megapolitan
Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di 'Pabrik Narkoba' Bogor

Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di "Pabrik Narkoba" Bogor

Megapolitan
Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Megapolitan
Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Megapolitan
Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Megapolitan
Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Megapolitan
BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

Megapolitan
Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com