Menanggapi aduan itu, Basuki langsung menegur Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi dan Camat Taman Sari melalui telepon selulernya.
"Saya tadi sudah telepon Pak Wali Kota dan Camat. Saya katakan kepada mereka, 'Anda enggak bisa main bongkar (rumah) kalau memang anak-anak warga itu masih sekolah atau kalau memang (penggusuran) belum begitu mendesak,'" kata Basuki, di Balai Kota, Senin.
Puluhan warga itu mengadukan permukiman mereka yang bakal digusur personel Satpol PP Jakarta Barat. Saat itu, warga mengaku tidak diberi rumah susun sebagai kompensasi penggusuran.
Sementara itu, personel Satpol PP telah berjaga sejak 20 Februari 2015 lalu. Mereka juga mengeluhkan minimnya sosialisasi yang dilakukan oleh Pemprov DKI serta ketidakjelasan nasib mereka bila penggusuran jadi dilakukan.
Menghindari adanya penipuan, Basuki pun berjanji bakal mengonfirmasi perihal ini kepada pejabat setempat. Setelah dikonfirmasi, ternyata memang benar para pejabat itu sudah berjaga di sana.
Dia berjanji warga akan direlokasi setelah rusunnya jadi. "Memang prosedurnya seperti itu, enggak punya rumah, ya harus dipindah ke rusun," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.