Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru SD di Jember Jadi Kurir Sabu di Jakarta

Kompas.com - 24/02/2015, 15:41 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang guru sekolah dasar, Ft (35), tertangkap setelah menyelundupkan 16 kilogram sabu di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. Sabu asal Tiongkok itu diselundupkan dalam 15 kereta bayi.

Dalam menjalankan tugasnya sebagai kurir narkoba di Jakarta, Ft yang sehari-hari bekerja sebagai guru Bahasa Indonesia di sekolah dasar di Jember, Jawa Timur, itu memperoleh upah Rp 20 juta. Pekerjaannya sebagai kurir narkoba itu pun sudah dijalani empat kali.

Slamet Pribadi dari Humas Badan Narkotika Nasional (BNN), Senin (23/2), menyampaikan, Ft ditangkap saat keluar dari gudang di Muara Baru dengan menumpangi truk sewaan yang mengangkut 18 kereta bayi asal Tiongkok, 16 Februari lalu. Di dalam kereta-kereta bayi itu disisipkan sabu dengan berat total 16,04 kilogram.

”Penyidik kami sudah mengintai Ft sejak truk yang ditumpangi masuk ke gudang di Muara Baru. Setelah keluar dari gudang, Ft baru kami ringkus bersama sabu yang diselundupkan dalam kereta bayi,” kata Slamet.

Sabu yang dibawa Ft itu dibagi dalam 15 paket. Setiap paket dimasukkan ke dalam kantong yang ada di setiap kereta bayi.

Seorang penyidik BNN menjelaskan, dari pemeriksaan 18 kereta bayi itu ditemukan 15 kereta yang di dalamnya masing-masing terdapat kantong paket sabu seberat 1 kilogram lebih. ”Kantong tempat paket sabu itu disembunyikan, itu tampak dijahit lagi,” ujar penyidik tersebut.

Menurut Slamet, sebelumnya, Ft pernah satu kali menjadi kurir sabu di Medan, Sumatera Utara, dan dua kali di Yogyakarta. Tugasnya mengambil paket sabu di Muara Baru merupakan yang keempat kali bagi Ft menjadi kurir.

Ft mengaku, sebelumnya dia hanya memperoleh upah Rp 3 juta sebagai kurir. Namun, baru yang terakhir ini dia memperoleh upah Rp 20 juta. Itu pun, lanjut Ft, Rp 10 juta untuk operasional, tiket pesawat ke Jakarta, dan sewa truk Rp 1 juta. ”Upah bersih hanya Rp 10 juta,” katanya.

Kariernya sebagai kurir narkoba, lanjut Ft, sudah berlangsung selama enam bulan. Ft mengaku, dia menjadi kurir setelah diajak kawannya. Ia tergiur karena upahnya sebagai kurir narkoba jauh lebih besar dibandingkan upahnya sebagai guru honorer di sekolah dasar di Jember yang hanya Rp 200.000 per bulan.

”Saya jadi kurir tergiur upahnya yang lumayan,” kata Ft yang tercatat sebagai warga Kelurahan Ngedukelu, Kecamatan Bajawa, Nusa Tenggara Timur. Ia mengaku tak tahu ancaman hukuman yang akan dihadapi.

Menurut Slamet, Ft menghadapi ancaman hukuman yang berat seperti diatur dalam undang-undang narkotika. ”Ancamannya itu hukuman mati atau hukuman seumur hidup,” kata Slamet menjelaskan kepada Ft.

Pesta narkoba

Satuan Narkoba Polres Tangerang Kabupaten menangkap dua pengguna sekaligus pengedar sabu, saat sedang berpesta di rumah masing-masing, Jumat (20/2) dan Sabtu (21/2) malam. Dua tersangka itu adalah YP (27), warga Lengkong Gudang, Serpong, dan RH alias Ipan (32), warga Rawabuntu, Serpong, Tangerang Selatan.

Kepala Satuan Narkoba Polres Tangerang Kabupaten Komisaris Agus Hermanto, Senin, mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan terus mengembangkan kasus ini.

”Penangkapan kedua tersangka itu dilakukan setelah petugas mendapat laporan dari warga kalau di rumah para tersangka sering menjadi tempat transaksi dan pesta narkoba,” kata Agus.

Agus mengatakan, awalnya, petugas menangkap YP, Jumat malam. Berdasarkan keterangan YP, petugas mendapat informasi akan ada pesta sabu di rumah RH pada Sabtu malam. Keesokan hari, petugas mengintai rumah kontrakan RH. Polisi kemudian menemukan lima paket sabu di saku celana RH. (MDN/PIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com