Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/02/2015, 06:33 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di DPRD DKI Jakarta menolak mengajukan hak angket terhadap Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama. Wacana pengguliran angket terkait kisruh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI 2015.

Ketua Fraksi PKB DPRD DKI Hasbiallah Ilyas mengatakan, fraksinya tidak menemukan kesalahan terkait APBD DKI 2015.

"Ini semua mesti dibaca dengan cermat. Masalah APBD ini ada kesalahan dari dewan atau Pemprov DKI kan seperti itu, enggak bisa," kata Hasbi, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (24/2/2015). 

Ia pun mempertanyakan sikap fraksi yang tak mengajukan hak interpelasi (bertanya), tetapi memilih mengajukan hak angket. Padahal, menurut dia, melalui interpelasi, bisa saja segala persoalan dalam APBD terselesaikan.

Selain itu, Hasbi menilai, permasalahan antara Basuki dengan anggota Dewan bisa diselesaikan secara musyawarah.

"Sebetulnya kalau menurut PKB, hal ini mesti dicermati lagi kesalahan ada di pihak mana, bisa Gubernur bisa DPRD. Sekarang saya tanya sama kamu, memang ada UU yang mengatur pengajuan APBD ke Kemendagri harus ada tandatangan ketua dan wakil ketua DPRD? Mekanismenya seperti itu atau tidak? Mekanisme yang dijalankan DPRD betul atau tidak? Ini soal tatanan hukum, aturan," kata Hasbi.

"Kalau tidak seperti itu, ya tidak ada jalan keluar dan titik temunya," lanjutnya.

Sementara itu, secara terpisah, Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DPRD DKI, Jhonny Simanjuntak membantah bila F-PKB tidak bulat mendukung angket. Menurut dia, ada beberapa anggota F-PKB yang membubuhkan tanda tangan, sepakat dengan pengajuan hak angket.

"Masak kalian enggak percaya sudah semua, sembilan fraksi (setuju angket). Apa mereka (kader F-PKB yang menandatangani angket ) sekarang enggak mewakili fraksi? Apa dia enggak setia sama fraksinya? Kan fraksi kepanjangan tangan ketua fraksi. Artinya, kalau menyerahkan ke anggota, berarti setuju," kata Jhonny.

Meski demikian, Jhonny mengaku, baru 98 dari 106 anggota dewan yang menandatangani hak angket. Setelah tandatangan terkumpul, panitia angket akan membawanya ke Badan Musyawarah (Bamus) DPRD, setelah dibahas di tingkat rapat pimpinan gabungan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com