Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APBD 2015 Molor, Bagaimana Nasib Perbaikan Jalan Berlubang?

Kompas.com - 02/03/2015, 19:01 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Meski saat ini pengesahan APBD 2015 belum juga dilakukan, Pemprov DKI memastikan perbaikan jalan berlubang tidak akan terganggu. Sebab, proyek tersebut akan menggunakan anggaran mendahului.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan, perbaikan jalan berlubang merupakan salah satu yang masuk dalam kegiatan yang menggunakan anggaran mendahului.

Hal itu sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 211 Tahun 2014 tentang belanja mendahului TAP APBD surat penyediaan dana masing-masing untuk satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan unit kerja perangkat daerah (UKPD).

"Penggunaan anggaran mendahului ini juga telah diperkuat dengan keluarnya surat penyediaan dana (SPD) dari BPKD (Badan Pengelola Keuangan Daerah)," kata Faizal, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (2/3/2015).

Menurut Yusmada, perbaikan jalan berlubang tidak membutuhkan lelang sebab perbaikan dilakukan secara swakelola. Tidak hanya itu, perbaikan jalan berlubang juga masuk dalam kegiatan yang sifatnya mendesak karena menyangkut pada keselamatan pengguna jalan.

Yusmada mengatakan, perbaikan jalan baru dilakukan lewat mekanisme lelang apabila tingkat kerusakannya parah. Bila dalam kondisi tersebut, kata dia, perbaikan jalan harus dilakukan secara menyeluruh.

"Jalan berlubang harus segera ditutup karena masuk dalam anggaran mendahului. Tetapi, kalau kerusakannya parah, akan diajukan dalam perbaikan jalan melalui lelang," ujarnya.

Data dari Dinas Bina Marga menyebutkan, pasca-banjir yang menggenangi pada Februari lalu, terdapat sekitar 1.091 pengaduan jalan berlubang. Menurut Yusmada, dari jumlah tersebut sebanyak, 680 titik di antaranya sudah ditangani.

Yusmada memaparkan, untuk perbaikan jalan berlubang, masing-masing wilayah mendapatkan anggaran yang bervariasi. Untuk Jakarta Pusat, anggaran yang didapat mencapai Rp 7,4 miliar, Jakarta Utara Rp 6,6 miliar, Jakarta Barat Rp 7,6 miliar, Jakarta Selatan Rp 7,9 miliar, dan Jakarta Timur Rp 6,4 miliar. 

"Isunya banyak jalan rusak pasca-banjir, tetapi perbaikannya tabrak aturan. Kita ingin luruskan bahwa itu tidak benar karena perbaikan jalan berlubang menggunakan anggaran mendahului," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com