Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Anggota DPRD yang Kedapatan Marah-marah Saat Mediasi dengan Ahok

Kompas.com - 06/03/2015, 14:34 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah anggota DPRD DKI kedapatan marah-marah, seusai rapat mediasi antara Pemerintah Provinsi DKI dan DPRD DKI di Kementerian Dalam Negeri, Kamis (5/3/2015).

Dalam video yang diunggah oleh Pemprov DKI, mereka yang terlihat tak bisa menyembunyikan kekesalannya adalah Wakil Ketua DPRD Abraham "Lulung" Lunggana, serta dua anggota Komisi E, Fahmi Zulfikar Hasibuan dan Tubagus Arif.

Diduga, kekesalan ketiganya ditujukan kepada Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama.

Kemarahan ketiganya kemungkinan besar disebabkan tindakan Ahok, sapaan Basuki, yang sebelumnya terlihat memarahi Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi terkait pengadaan perangkat penyedia daya listrik tanpa gangguan atau uninterruptible power supply (UPS) di wilayahnya.

Dalam video tersebut, Lulung terlihat mengeluarkan kata-kata ke arah kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

"Ini kan (pengadaan UPS) hasil pembahasan, SKPD harus tegas. Kalau tidak, sewenang-wenang dia," ujar politisi PPP itu.

Sementara itu, Arif melontarkan teriakan "sangat memalukan" yang diucapkan berulang-ulang.

Adapun Fahmi terdengar melontarkan pernyataan keras ke arah barisan tempat duduk para kepala SKPD. Pernyataannya mirip pernyataan yang dilontarkan Lulung, yakni ajakan untuk melawan Ahok.

"Kalian jangan takut dipecat. Jabatan hanya sementara, tetapi harga diri!" ujar politisi Hanura itu.
Di luar ketiganya, terdengar pula teriakan-teriakan lainnya, tetapi sumbernya tidak jelas.

Teriakan tersebut antara lain adalah:

"Kalian lawan harusnya, lawan itu. Tidak berhak dia itu jadi gubernur."

"Semua SKPD dibuat merana, kasihan bapak-bapak ini."

Teriakan lainnya berupa caci maki yang diduga berasal dari arah barisan belakang.

Sebagai informasi, rapat mediasi antara Pemerintah Provinsi DKI dan DPRD DKI berlangsung secara tertutup.

Dengan demikian, di dalam ruangan itu kemungkinan besar hanya ada jajaran pejabat Pemprov DKI, anggota DPRD, dan staf Kemendagri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com