Auditor itu adalah masyarakat. Basuki merasa senang dengan penerapan sistem e-budgeting dan transparansi anggaran yang dibangunnya dapat membuat masyarakat semakin kritis. Masyarakat pun dapat mengawal apakah uang mereka benar-benar dialokasikan tepat sasaran atau tidak.
"Jadi, kami bisa bayangin ke depan semua orang akan awasi kami gila-gilaan loh, itu artinya apa? Saya dapat auditor gratis. Iya dong," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (18/3/2015).
Salah satu auditor gratis Basuki adalah kawalapbd.org yang dikelola oleh Ainun Nadjib dan Pahlevi Fikri Aulia. Mereka adalah praktisi IT Indonesia yang kini tengah menimba ilmu di Singapura.
Dalam laman itu, warga dapat membandingkan program yang ada di dalam RAPBD versi DKI dan versi DPRD DKI. Masyarakat, lanjut dia, dengan mudah dapat mengawasinya. Ia pun berharap peran serta aktif masyarakat untuk terus melaporkan anggaran yang janggal kepadanya. Sebab, ia mengakui tak sanggup mengawasi 60-70.000 mata anggaran yang ada di RAPBD DKI.
"Makanya, gampang nanti kalau ada laporan-laporan, baru kami cek siapa yang usul. Kemudian, kami panggil Inspektorat, nanti sudah gampanglah, kalau (anggaran) sudah kami buka semua," kata Basuki.
Jika ternyata pihak penyusup anggaran siluman itu adalah pejabat DKI, Basuki akan memberikan sanksi kepada pejabat itu dengan menjadikannya staf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.