Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Rapat Evaluasi, Ketua DPRD DKI Pertanyakan Duplikasi Anggaran

Kompas.com - 18/03/2015, 12:33 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi mempertanyakan soal duplikasi anggaran yang ada dalam dokumen APBD hasil evaluasi Kementerian Dalam Negeri. Salah satunya adalah anggaran untuk pembangunan sekolah yang masuk dalam daftar kegiatan dua SKPD.

"Jadi gini nih, ada satu duplikasi menurut pandangan saya, yaitu pembangunan sekolah ada di Dinas Pendidikan. Tetapi, juga dikerjakan SKPD lainnya, yaitu Dinas Perumahan. Apa enggak tumpang tindih?" ujar Prasetio di Gedung DPRD DKI, Rabu (18/3/2015).

Prasetio pun mempertanyakan alasan pembangunan tersebut dikembalikan ke Dinas Perumahan DKI Jakarta. Prasetio juga mempertanyakan tugas pokok dan fungsi masing-masing SKPD.

"Kayak jalan kampung, itu kan (Dinas) Bina Marga punya kenapa malah perumahan. Saya koreksi dikit supaya gamblang. Tupoksinya apa. Nanti ye curiga sama I, I curiga sama ye. Nanti yang salah lagi anggota Dewan yang terhormat ini," ujar Prasetio.

Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan, untuk rehabilitasi bangunan sebenarnya ada di Dinas Perumahan DKI. Akan tetapi, berdasarkan hasil evaluasi dari Kementerian Dalam Negeri, rehabilitasi sekolah dikembalikan kepada Dinas Pendidikan DKI.

"Tapi hasil evaluasi Kemendagri minta kembali ke pendidikan. Ini semua akan kembali ke Dinas Pendidikan," ujar Saefullah.

Prasetio pun mengatakan, eksekutif juga harus memperhatikan proses rehabilitasi sekolah tersebut. Jangan sampai, rehabilitasi sekolah berjalan tidak maksimal. "Tinggal gimana saya sebagai legislatif, ini harus dipelototin. Jangan sampai terjadi lagi sekolah roboh," ujar Prasetio.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com