Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dalami Kasus Peluru Nyasar di Pandeglang yang Tewaskan Seorang Ibu

Kompas.com - 18/03/2015, 20:31 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian masih terus mendalami kasus baku tembak antara polisi dan begal asal Pendeglang Banten yang menewaskan seorang ibu di Ciseket Barat Mekar Sari Panimbang, Pandeglang, Banten. Bahkan, kepolisian mengadakan uji balistik untuk mengetahui dari mana asal peluru.

"Sedang diuji balistik oleh Laboratorium Forensik Polri, kita tunggu saja hasilnya," ujar Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Janner Pasaribu saat dihubungi, Rabu (18/3/2015).

Uji balistik bertujuan untuk mengetahui gerakan, sifat, dan efek dari peluru. Dengan mengetahui ini, maka peluru dapat dipastikan berasal dari senjata api tipe revolver milik anggota polisi atau senjata api milik begal.

Janner mengatakan, jika peluru yang menewaskan seorang ibu tersebut terbukti milik polisi, maka anggota polisi dapat dikenakan sanksi. Namun, Janner enggan menyebut sanksi yang akan diberikan.

"Kami masih menunggu hasil dari Labfor Polri. Jadi jangan mengira-ngira dulu," kata Janner.

Diketahui, saat akan meringkus begal yang terbiasa beraksi di wilayah Kembangan, Jakarta Barat, tiga anggota Polsek Kembangan menyambangi daerah asal begal tersebut, yaitu Pandeglang pada Kamis (12/3/2015).

Setelah sudah berhasil mengamankan barang bukti dari begal, anggota tidak langsung pulang. Namun saat bermalam di sana, mereka diserang oleh komplotan begal itu, terjadilah baku tembak.

Baku tembak terjadi di sekitar sawah. Peluru pun sempat menyasar dan mengenai seorang ibu rumah tangga bernama Titin Komariah (35), warga Kampung Ciseket Barat, Desa Mekar Sari, Panimbang, Pandeglang, Banten.

Ibu tiga anak itu pun tewas. Peluru mengenai lengannya yang menembus hingga dada. Saat ini, kasus tewasnya Titin dan pemburuan begal masih ditangani oleh Polda Banten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com