Rumah tersebut ditempati oleh Aprimul Hendri, pria yang diduga sebagai pembina dan perekrutan simpatisan Islamic State Iraq and Syria (ISIS) untuk diberangkatkan ke Suriah.
Veni, salah satu tetangga, mengaku kaget dengan kedatangan sejumlah polisi di lingkungan perumahannya. Lingkungan yang biasanya sepi itu menjadi ramai pada Minggu (22/3/2015).
"Banyak polisi yang pakai baju hitam-hitam bawa senjata laras panjang. Kirain mau tangkap koruptor atau narkoba, tahunya ISIS," kata wanita paruh baya tersebut.
Pemilik warung ini mengaku tidak mengenal tetangganya yang baru sekitar dua bulan menempati rumah mewah tersebut. Sebab, tetangganya itu tidak pernah bersosialisasi.
"Tadinya rumah itu disewa sama pramugari, tetapi pindah, lalu diganti sama keluarga itu. Kalau enggak salah isinya satu keluarga, perempuan pakai cadar dan suaminya, sisanya anak-anak, ada yang balita juga," kata dia.
Selain tidak pernah bersosialisasi, keluarga Aprimul juga sering memberi tatapan yang tidak bersahabat kepada tetangganya. Veni menuturkan, ketika ada tetangga yang lewat, Aprimul hanya menatap dingin.
Menurut Veni, ada pula tetangga yang pernah melihat rumah tersebut dipasangi bendera hitam dengan tulisan putih dalam bahasa Arab, yang berbunyi "La Ilaha Ilallah". Namun, tidak ada tetangga yang begitu memedulikannya.
Veni yang tinggal di belakang rumah tersebut mengatakan, di rumah itu banyak orang yang sering keluar masuk pada malam hari, sementara pada siang hari terlihat lebih sepi.
"Enggak berisik sih, mungkin mereka rapi ya. Saya juga enggak menyangka ternyata ada kaitannya dengan ISIS," kata dia.
Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Senin pagi, rumah yang dindingnya bercat merah muda dan tiap pintunya berwarna putih tersebut sudah dipasangi garis polisi. Di halaman rumah berlantai dua dan memiliki pilar-pilar di depannya itu terdapat satu mobil yang terparkir, yakni Honda Stream warna coklat metalik bernomor polisi B 1159 GG.
Tidak banyak aktivitas yang tampak di lingkungan itu. Hanya sesekali, sepeda motor melintas. Sementara itu, sejumlah personel dari Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan dan tentara tampak masih berjaga-jaga di depan rumah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.