Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Ruko di Jalan Boulevard Keluhkan Parkir Berbayar

Kompas.com - 26/03/2015, 14:39 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Salah seorang pemilik ruko di Jalan Boulevard Raya, Lanny, mengeluhkan imbas penerapan Terminal Parkir Elektronik (TPE) di kawasan tersebut. Lanny mengaku keberatan dengan pemasangan TPE karena berpotensi mengurangi jumlah pelanggan ke kedai mereka.

"Sebagai pedagang di ruko Boulevard Raya, sebetulnya sangat keberatan. Pasti sangat berdampak besar bagi pendapatan kami," ujar pemilik warung makanan Kedai Kurcaci tersebut, Kamis (26/3/2015).

Menurut Lanny, wilayah Kelapa Gading merupakan lokasi perumahan sehingga keberadaan ruko-ruko di sana memang untuk menunjang kebutuhan warga Kelapa Gading. Beberapa warga Kelapa Gading, lanjutnya, sangat memperhatikan pengeluaran, khususnya masalah parkir. 

"Iya pasti, saya sangat khawatir sekali. Pasti mereka (pelanggan) cari lokasi yang parkirnya lebih murah atau yang enggak bayar sama sekali," tuturnya.

Lanny juga mengusulkan kepada Unit Pengelola (UP) Perparkiran Dishubtrans DKI agar menurunkan tarif parkir di TPE. Saat ini, Dishubtrans menetapkan tarif Rp 5.000 per jam untuk mobil dan Rp 2.000 per jam untuk motor.

"Kalau boleh saya usul sih, parkir cukup Rp 2.000 per jam. Kan selama ini parkir Rp 2.000 per sekali parkir. Mohon disampaikan keberatan kami ini," harapnya.

"Kami pedagang sangat susah cari uang sekarang. Biaya sewa tinggi sekali, biaya gaji karyawan maunya mahal. Pembeli maunya harga murah, belum pajak, pajak, dan pajak. Enakan jualan di kaki lima," ujar Lanny.

Pengelola ruko lainnya, Sukanda Surja, menilai, dirinya merasa dirugikan dengan penerapan tersebut. Sukanda meminta pihak Dishubtrans untuk memberikan fasilitas khusus bagi pemilik ruko.

"Ribet, Pak. Saya ini penghuni ruko, bukan tamu. Kalau tamu mau diterapkan sistem parkir meter masih oke. Tapi, kalau penghuni gimana ya? Masa enggak ada harga langganan?" keluh dia.

Surja membandingkan meteran parkir dengan parkir di mal. Di mal pun, kata dia, masih ada parkir langganan. "Enak lagi, enggak kehujanan dan kepanasan. Ini parkir di depan kantor sendiri lho. Masa disuruh bayar ya? Kita-kita ini pengusaha yang menyediakan lapangan pekerjaan lho," ujarnya.

Pengelola ruko di Jalan Boulevard lainnya, Rudi, mengaku sosialisasi pihak Dishubtrans dirasakan masih kurang sehingga masih banyak yang belum tahu terkait peluncuran TPE tersebut.

"Saya rasa agak merepotkan pertama kalinya. (Dishubtrans) Harus lebih banyak sosialisasinya sebelumnya," ucapnya.

Rabu (25/3/2015) kemarin, UP Perparkiran Dishubtrans DKI meluncurkan 90 unit TPE di sepanjang 5,6 kilometer Jalan Boulevard Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Kelapa Gading merupakan lokasi kedua diberlakukannya Terminal Parkir Elektronik di Ibu Kota, setelah Jalan KH Agus Salim, Jakarta Pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com