Salah satunya adalah komunitas Red Carpet Cikini, yang pada Minggu (29/3/2015) ini menggelar aksi teatrikal pantomim antikorupsi.
"Harusnya enggak perlu dilarang. Itu kan hak warga negara. Mau milih siapa, dukung siapa, atau percaya siapa. Sebenarnya CFD kan juga bagian dari politik Pemprov DKI," ucap Sky, koordinator Red Carpet Cikini saat ditemui Kompas.com di Bunderan HI, Minggu pagi.
Menurut Sky, CFD memang bertujuan agar masyarakat bisa berolahraga dan sehat. Namun dilihat dari sisi politik, Pemprov DKI juga sedang mengambil hati warga. Menurut Sky, CFD bisa dilihat sebagai pencitraan bagi pejabat DKI.
"Mugkin yang melarang enggak mau dipolitikin. Kalau seandainya di acara CFD warga diwajibkan lari atau olahraga, baru boleh dilarang kegiatan politiknya. Nanti yang tidak lari kena sanksi. Tapi kan, mereka (Pemprov DKI) cuma bilang CFD," paparnya.
Dalam kesempatan itu, Sky dan 9 orang anggota komunitasnya menggelar teatrial pantomim anti korupsi. Beberapa anggota komunitas itu tampak berbedak putih dan berlipstik merah menyala. Salah satu dari mereka memegang koper berisi uang imitasi.
Warga lain yang ditemui Kompas.com, Tika (22), juga tidak mempermasalahkan adanya kegiatan politik. Menurut dia, itu bagian dari keramaian di CFD.
"Selama mereka ngelakuinnya dengan cara yang aman, tertib, enggak rusuh, atau teriak-teriak sih, gue enggak masalah," ujar Tika.
Sebelumnya diberitakan, Pemprov DKI Jakarta akan mengkaji usulan pelarangan kegiatan politik di CFD karena tidak sesuai dengan tujuan awal CFD, yakni untuk meningkatkan kualitas udara di Jakarta. [Baca: Pemprov DKI Kaji Pelarangan Kegiatan Politik Saat "Car Free Day"]
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.