Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ahok yang Berubah atau Sama Sekali Tidak Ada Ahok"

Kompas.com - 01/04/2015, 09:01 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Proses penyelidikan angket akan segera berakhir. Sidang paripurna penyampaian hasil hak angket kepada pimpinan DPRD ditargetkan akan digelar pada minggu ini. Kemungkinan besar, prosesnya pun akan naik. Anggota DPRD DKI akan menggunakan hak menyatakan pendapat (HMP).

"HMP itu tergantung keputusan angket besok, apakah nanti akan ditindaklanjuti saat sidang paripurna. Jika disepakati saat sidang paripurna, maka pansus HMP akan dibentuk. Pansus bisa langsung memutuskan atau memanggil lagi. Kalau dipandang cukup bukti mengajukan menyatakan pendapat, maka enggak perlu memanggil lagi," ujar anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Gerindra yang juga panitia angket, Prabowo Soenirman, Rabu (1/4/2015).

Prabowo mengatakan, untuk menggunakan hak menyatakan pendapat, sekitar 54 anggota DPRD harus menyetujui langkah itu terlebih dahulu. Jumlah ini lebih banyak dari syarat pengajuan hak angket yang hanya membutuhkan 15 anggota dari dua fraksi saja.

Prabowo mengatakan, tujuan HMP kelak bukan semata untuk memakzulkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Pemakzulan merupakan salah satu opsi saja. Opsi lain, Ahok (sapaan Basuki) bisa saja mendapat teguran keras karena sikapnya selama ini.

Belum dapat dipastikan sanksi apa yang akan diberikan kepada Ahok terkait pelanggaran yang ditemukan DPRD DKI. Prabowo mengatakan bahwa semua hal tersebut adalah akibat dari sikap Ahok selama ini. Kata Prabowo, semua bisa berubah asalkan Ahok juga mau mengubah sikapnya.

"Ahok yang berubah atau sama sekali tidak ada Ahok," ujar Prabowo.

Prabowo berharap, Ahok tidak lagi berburuk sangka kepada anggota DPRD DKI dengan tidak selamanya menganggap anggota Dewan sebagai maling. Prabowo tidak ingin menampik bahwa ada kemungkinan kecurangan dilakukan anggota DPRD pada periode-periode lalu. Akan tetapi, kata Prabowo, semua orang bisa berubah.

Tahun ini adalah periode baru DPRD DKI yang ia jamin sudah jauh lebih baik. Prabowo mencontohkan anggota yang memiliki latar belakang kurang baik, tetapi berhasil duduk di kursi Dewan. Hal ini, kata Prabowo, menandakan bahwa tidak selamanya orang adalah jahat. Oleh karena itu, ia mengatakan, Ahok tidak bisa menyamaratakan semua orang di DPRD DKI sebagai orang jahat.

"Bahkan maling kan juga enggak selamanya jadi maling. Di sini (DPRD DKI) kan juga ada teman-teman yang bekas nakal-nakal. Semuanya kan 'mantan-mantan', banyak. Akan tetapi, sekarang kan tidak begitu lagi. Kami posisikan diri sebagai wakil rakyat," ujar Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com