Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono mengatakan, operasi yang berkaitan dengan penertiban pengguna jalan biasanya berkaitan dengan penilangan. Namun, karena ini adalah operasi simpatik, polisi tidak akan menilang pelanggar.
"Ini karena kami kedepankan persuasif simpatik. Manakala ada pelanggaran, kami tegur," ucap Unggung di Mapolda Metro Jaya, Rabu (1/4/2015).
Unggung menjelaskan, ada tiga hal yang dilakukan selama operasi simpatik. Pertama, polisi akan menggencarkan kembali penertiban marka jalan. Walaupun penertiban tematis untuk marka jalan sudah pernah dilakukan pada Januari-Februari lalu, penertiban ini kembali dilakukan.
Kedua, penertiban pengguna jalan yang melawan arus. Lawan arus masih menjadi pelanggaran yang banyak dilakukan pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor. Oleh karena itu, dalam operasi simpatik, polisi akan kembali menegaskan aturan ini.
Ketiga, polisi akan melancarkan upaya mengurai kemacetan. Caranya dengan melakukan kanalisasi sepeda motor, khususnya di jalan-jalan yang memiliki potensi kemacetan, seperti Jalan MT Haryono dan Jalan Jenderal Gatot Subroto, mulai dari Cawang hingga Semanggi.
Unggung menjelaskan, selama menggelar operasi simpatik, kepolisian akan mengerahkan 2.200 personel. Sebanyak 1.030 personel dari Polda Metro Jaya dan jajaran dari kepolisian resor. Sementara itu, sebanyak 1.270 personel dari TNI Kodam Jaya, Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.