Menurut Donny, sapaan Reydonnyzar, nawacita berisi visi misi yang menyatakan pembangunan harus bisa dirasakan langsung oleh rakyat.
Ia pun menyoroti tidak rasionalnya penyusunan anggaran pemerintahan Ahok, di mana anggaran untuk belanja gaji pegawai lebih tinggi ketimbang anggaran untuk belanja pembangunan.
"Padahal kan sesuai dengan nawacita Pak Jokowi, anggaran harus diperuntukkan bagi kesejahteraan rakyat. Prinsip belanja harus dikedepankan untuk pelayanan publik," kata Donny, di Kantor Kemendagri, Kamis (2/4/2015).
Ia pun meminta agar anggaran untuk belanja gaji pegawai dikurangi, demi memperbesar anggaran belanja pembangunan.
Sektor-sektor yang disoroti adalah pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Pada sektor pendidikan, Donny membandingkan rancangan anggaran tahun ini yang persentasenya hanya 21 persen.
Padahal pada tahun lalu, alokasi anggaran pendidikan persentasenya mencapai sekitar 25 persen.
Sedangkan pada sektor kesehatan, Donny menganggap sudah seharusnya DKI melakukan peningkatan dibanding tahun lalu. Jadi bila tahun lalu persentase anggaran kesehatan 10 persen, maka tahun ini harus lebih dari angka tersebut.
Untuk sektor infrastruktur, Donny meminta agar persentase anggaran dinaikkan, dari 22 persen ke angka 30 persen. Sebab pada tahun lalu, anggaran untuk infrastruktur mencapai 40 persen, dan sempat mencapai 44 persen pada 2013.
"Jadi pendidikan harus di atas 22 persen; Kesehatan di atas 10 persen; dan Infrastruktur 30 persen. DKI pasti mampu karena kapasitas fiskalnya sangat tinggi. Kapasitas fiskal tinggi tidak boleh digunakan untuk belanja pegawai," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.