Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir, Risiko Berjualan di Pasar Cipulir

Kompas.com - 07/04/2015, 11:53 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Para pedagang di Pasar Cipulir dianggap telah mengetahui risiko banjir bila berdagang di pasar itu. Sebab, posisi bangunan berada lebih renda dari ketinggian pinggir sungai.

"Pedagang sebenarnya sudah tahu risiko berjualan di sana. Saat pertama mereka akan menyewa tempat di sana, PD Pasar Jaya sudah bilang kalau posisi bangunan pasar itu berada di bawah sungai. Kalau ada hujan pasti bakal banjir," kata Manajer Unit Pasar Besar (UPB) Pasar Cipulir Sofiah, saat dihubungi, Senin (6/4/2015) siang.

Sofiah membantah bahwa pihak pengelola tidak maksimal dalam menanggulangi masalah banjir tersebut. Menurut dia, PD Pasar Jaya sebagai pengelola Pasar Cipulir telah bekerja sama dengan Dinas PU untuk menanggulagi banjir.

"Tidak benar itu sistem pompa tidak ada. Waktu banjir kemarin memang ada 1 pompa yang mati, tapi kita masih punya beberapa pompa lain yang berfungsi. Kita juga berkoordinasi dengan Dinas PU minta mereka selalu menyediakan pompa tambahan," ujar Sofiah.

Sofiah menilai, banjir yang terjadi beberapa kali di Pasar Cipulir akhir-akhir ini disebabkan oleh faktor cuaca, bukan karena faktor teknis semata.

"Banjir sekarang itu karena faktor alam curah hujan yang terlalu tinggi. Biasanya tahun lalu hanya Januari sampai Februari, tapi sekarang sampai April. Setiap hujan debit air jadi tinggi," katanya.

Para pedagang di Pasar Cipulir mengaku mengalami kerugian hingga puluhan juta akibat banjir. Latifah, salah satu pedagang grosir pakaian mengeluhkan pelanggan yang berkurang karena banjir.

"Kalau enggak banjir, normalnya bisa dapet (untung) 10-20 juta. Tapi kalo banjir ya rugi, enggak dapet segitu," ujar Latifah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com