"Pedagang sebenarnya sudah tahu risiko berjualan di sana. Saat pertama mereka akan menyewa tempat di sana, PD Pasar Jaya sudah bilang kalau posisi bangunan pasar itu berada di bawah sungai. Kalau ada hujan pasti bakal banjir," kata Manajer Unit Pasar Besar (UPB) Pasar Cipulir Sofiah, saat dihubungi, Senin (6/4/2015) siang.
Sofiah membantah bahwa pihak pengelola tidak maksimal dalam menanggulangi masalah banjir tersebut. Menurut dia, PD Pasar Jaya sebagai pengelola Pasar Cipulir telah bekerja sama dengan Dinas PU untuk menanggulagi banjir.
"Tidak benar itu sistem pompa tidak ada. Waktu banjir kemarin memang ada 1 pompa yang mati, tapi kita masih punya beberapa pompa lain yang berfungsi. Kita juga berkoordinasi dengan Dinas PU minta mereka selalu menyediakan pompa tambahan," ujar Sofiah.
Sofiah menilai, banjir yang terjadi beberapa kali di Pasar Cipulir akhir-akhir ini disebabkan oleh faktor cuaca, bukan karena faktor teknis semata.
"Banjir sekarang itu karena faktor alam curah hujan yang terlalu tinggi. Biasanya tahun lalu hanya Januari sampai Februari, tapi sekarang sampai April. Setiap hujan debit air jadi tinggi," katanya.
Para pedagang di Pasar Cipulir mengaku mengalami kerugian hingga puluhan juta akibat banjir. Latifah, salah satu pedagang grosir pakaian mengeluhkan pelanggan yang berkurang karena banjir.
"Kalau enggak banjir, normalnya bisa dapet (untung) 10-20 juta. Tapi kalo banjir ya rugi, enggak dapet segitu," ujar Latifah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.